Warga Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sempat dibuat heboh oleh seekor lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Hewan yang selama bertahun-tahun dipelihara jinak oleh sebuah keluarga, tiba-tiba berubah liar dan tak terkendali.
Pemilik lutung, Alwi Sidqi (29) pertama kali menyadari perubahan pada satwa kesayangannya itu. Lutung berusia sekitar sembilan tahun tersebut awalnya jinak dan kerap menemani hari-hari keluarga Alwi. Namun belakangan, tingkahnya berubah menjadi lebih agresif, mudah berontak, hingga akhirnya berhasil melepaskan diri dari rantai pengikat.
Alwi pun panik, khawatir lutung kabur ke permukiman warga dan menimbulkan masalah. Apalagi, si lutung sudah bergerak bebas hingga masuk ke dapur rumah. Tak ingin mengambil risiko, ia segera menghubungi UPTD Damkar Ciamis untuk meminta bantuan.
Kabid Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP Ciamis, Budi Rahmat, membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, tim segera diturunkan ke lokasi begitu menerima aduan pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
“Laporan kami terima dari pemilik bernama Alwi Sidqi. Saat tim datang, posisi lutung sudah berada di ruangan dapur. Kondisinya terlihat gelisah, sehingga kami perlu langkah hati-hati agar proses evakuasi berjalan aman,” jelas Budi Rahmat.
Beruntung, evakuasi berjalan lancar. Tidak ada korban luka maupun kerusakan berarti dalam proses tersebut. Lutung berhasil diamankan sehingga tidak membahayakan penghuni rumah maupun warga sekitar.
“Lutung kami kembalikan ke pemiliknya, namun sudah kami sarankan untuk diserahkan ke BKSDA,” ungkap Budi, Senin (22/9/2025).
Budi menjelaskan, kasus seperti ini bukan pertama kali. Sebelumnya juga terjadi pada satwa liar lain seperti yang dipelihara cukup lama.
“Awalnya jinak, tapi ketika memasuki masa puber atau dewasa, insting liarnya bisa muncul kembali. Kondisi itu yang membuat satwa lebih agresif dan sulit dikendalikan,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa meski terlihat jinak, satwa liar seperti lutung tetap memiliki naluri alamiah yang sewaktu-waktu bisa membahayakan. Budi mengingatkan masyarakat waspada dan hati-hati saat memelihara satwa.