Kekhidmatan peringatan Maulid Nabi di Kampung Sukamakmur RT 4/5, Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9) berubah menjadi duka. Mushola Assohibiyah yang biasa digunakan warga untuk kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan itu ambruk hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Salah satu jamaah bernama Euis mengatakan, dia ingat betul bagaimana bangunan musala yang memiliki dua lantai itu ambruk dan menimpa badannya. Euis juga melihat banyak warga lain yang jadi korban dan berhamburan saat musala itu ambruk.
“Ambruk aja gitu bangunannya ya, musibah. Bangunan dua lantai, bawahnya mah nggak dipakai. Emang belum diberesin,” katanya kepada infojabar, sambil menunjuk bibir dan kakinya yang lebam.
Dalam kegiatan ini, ratusan ibu dan santriwati pengajian dari kampung sekitar datang untuk memperingati kegiatan keagamaan itu.
“Banyak, kira-kira 100 jemaah ibu-ibu. Warga sekitar lah, biasa warga, kampung sebelah gitu. Pas peringatan Maulid, ya saya ikut ambruk ke bawah,” kenangnya.
Menurutnya, bangunan lantai dua mushola ambruk menimpa jemaah yang sedang duduk bersila. Teriakan panik bercampur debu tebal yang mengepul dari puing-puing. Euis mengaku jika dirinya sempat terhimpit reruntuhan, tubuhnya memar di kepala, punggung, dan kaki.
“Pas ambruk semua panik. Saya ketimbun puing bangunan. Alhamdulillah masih sadar. Saya langsung bangun dan nyelametin diri,” ungkap Euis.
Hal serupa juga dikatakan Eneng (32), pimpinan majelis taklim. “Pas mau selesai, tiba-tiba kejadian. Semua panik. Saya cuma mikirin jamaah, gimana cara keluarin mereka dari dalam,” terang Eneng dengan wajah yang masih diliputi cemas ketika menceritakan kejadian itu.
Meski selamat, dia tak kuasa mengingat nasib kawan-kawan satu majelis taklimnya. “Saya inget temen-temen kita, keluarga lah,” katanya dengan matanya berkaca-kaca.
Dari data BPBD Kabupaten Bogor, ada puluhan jemaah mengalami luka-luka dan korban sudah mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga, dan RS PMI Kota Bogor.
Dalam kejadian ini juga, tiga orang jemaah diinformasikan meninggal dunia. Hal tersebut dikatakan Bupati Bogor, Rudy Susmanto,. Dalam kejadian ini, Rudy juga turut melayat ke rumah duka tiga korban meninggal dunia tersebut.
“Tiga ibu yang meninggalkan putra-putrinya, suaminya. Pagi tadi mereka pamit untuk beribadah, namun Tuhan berkata lain. Ini cobaan untuk kita semua. Kami turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan, kepada putra-putrinya, kepada suami yang ditinggalkan,” kata Rudy.
Rudy menjelaskan, peristiwa ini menelan tiga korban meninggal dunia dan 84 korban luka, baik luka berat maupun ringan, yang kini dirawat di rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor.
“Bagi kami, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengambil langkah ke depan. Namun hari ini kami fokus pada penanganan korban terlebih dahulu,” ujarnya.
Rudy menegaskan pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas musibah ini termasuk menanggung biaya perawatan para korban. “Tanggung jawab bagi seluruh korban, tanggung jawab segala aspek yang terjadi, karena mereka adalah bagian dari masyarakat Kabupaten Bogor,” pungkasnya.