Permasalahan seakan-akan tak berhenti dihadapi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dari mulai terseret dalam dugaan kasus korupsi dana iklan Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten atau BJB, hingga rumah pribadinya yang ada di Kota Bandung digeledah penyidik KPK.
Pria yang karib disapa RK ini juga diterpa isu perselingkuhan dengan seorang wanita berinisial LM empat tahun lalu hingga disebutkan, RK memiliki anak dari hubungan terlarangnya itu.
Terbaru warga Jabar dibuat gempar dengan kejadian akun Instagram resmi RK dengan nama akun @ridwankamil, diduga diretas.
Akun dengan 21,5 pengikut itu menayangkan sebuah gambar berlatar hitam dengan dua baris pesan.
‘Eng ing eng kami kembali kawan …
Ridwan Kamil Tanggung Jawab Jangan Lari …”
Postingan itu diunggah pada Jumat, sekitar pukul 18.58 WIB dan menuai belasan ribu komentar.
Tak berselang lama, muncul tayangan kedua yang bertuliskan ‘Selamat bermimpi buruk ini hanya permulaan dari kami’. Pun tayangan tersebut juga menuai belasan ribu komentar dalam waktu pantau yang sama.
Namun, saat dilihat, Sabtu (12/5/2025) pagi, dua postingan itu tiba-tiba hilang.
Menyikapi kejadian ini, RK atau Ridwan Kamil membuat pernyataan resmi terkait peretasan akunnya tersebut.
“Per jam 19.20 WIB akun IG saya @ridwankamil tidak bisa saya akses. Saya tidak memposting apapun hari ini. Sehingga saya simpulkan bahwa benar akun saya sedang diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata RK dalam keterangan resmi yang diterima detikJabar.
Ridwan Kamil sudah melaporkan kepada pihak Meta, agar akun dengan jumlah pengikut 21,5 juta itu bisa dipulihkan kembali. Suami dari anggota DPR RI Atalia Praratya itu pun menekankan tak bertanggung jawab atas segala apa pun yang muncul dari akun tersebut, hingga ada konfirmasi resmi dari Meta.
“Untuk sementara waktu, saya tidak bertanggung jawab atas segala unggahan, komentar, maupun aktivitas yang muncul dari akun tersebut sampai ada konfirmasi resmi dari pihak Meta bahwa kendali telah kembali kepada saya dan tim,” ungkapnya.
RK pun mengingatkan akan pentingnya menjaga keamanan digital dan perlindungan terhadap identitas daring.
“Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat, serta titip pesan soal kewaspadaan terhadap informasi yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya,” tambahnya.