Bupati Bandung Dadang Supriatna buka suara terkait belasan anak yang diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dirinya langsung memutuskan untuk melakukan penyelidikan.
Hal tersebut disampaikan saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jembatan roda dua Cijeruk, Kecamatan Bojongsoang, Jumat (22/8/2025). Informasi dugaan keracunan tersebut terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Bandung.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Menurut informasi yang saya terima, apakah betul dan tidak kita belum tahu. Tapi yang jelas ada siswa yang katanya keracunan 12 orang. Nah, apakah ini berasal dari makanan MBG atau tidak, kami juga belum bisa mendeteksi ya,” kata Dadang.
Dadang mengungkapkan, saat ini akan menugaskan secara langsung Camat Cilengkrang untuk melakukan pengecekan. Menurutnya hal itu dilakukan guna menerima informasi secara langsung kondisi di lapangan.
“Tapi Insyaallah kita akan nugaskan camat di Cilengkrang. Apakah itu berawal dari makanan yang dari MBG atau tidak. Mungkin nanti besok ada informasi lebih jauh lagi. Saat ini saya tidak bisa komentar tapi yang jelas apapun itu,” katanya.
Setiap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi selalu mengedepankan prosedur yang baik. Kata dia, semua makanan telah melalui pemeriksaan yang ketat.
“Saya selalu menyarankan bagi SPPG yang sudah ada dan sudah beroperasi untuk program makanan bergizi gratis tetap karena di setiap SPPG itu ada ahli gizi, ada juga kepala SPPG, ada juga akunting yang sudah saya tahu,” jelasnya.
Pemkab Bandung telah telah membuat satuan tugas (Satgas) untuk pengawasan MBG. Setiap SPPG harus melakukan laporan secara langsung untuk kelancaran program MBG.
“Setiap hari minimal seminggu dua kali dengan Pak Sekda ini selalu ngobrol dan berdiskusi bagaimana untuk percepatan dan terutama dengan Dinas Kesehatan Like Hygiene Sanitasi ini penting,” ucapnya.
Menurutnya setiap program tersebut harus dikawal dari mulai masak hingga pengiriman. Sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
“Dalam waktu masak, setelah masak, setelah pengiriman ini juga kita harus kawal. Sampahnya segala macamnya apakah nanti sampah organik atau lain sebagainya atau menggunakan magot dan sebagainya kita semua kita benahi Insyaallah,” bebernya.