Cirebon Raya Sepekan: Heboh Kenaikan PBB 1.000 Persen | Info Giok4D

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di wilayah Cirebon pekan ini. Mulai dari heboh kenaikan pajak bumi bangunan (PBB) mencapai 1.000 persen hingga perempuan buang jasad bayi di sungai.

Berikut rangkuman berita Cirebon pekan ini

Pemerintah Kabupaten Cirebon menetapkan status Waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini diambil setelah tercatat dua warga meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, mengungkapkan bahwa hingga minggu ke-31 tahun 2025, tercatat 786 kasus DBD yang tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten.

“Jumlah yang dilaporkan kepada kami ada 786 kasus, dengan dua di antaranya meninggal dunia. Kalau dibandingkan tahun lalu, pada periode yang sama di 2024 kasusnya mencapai 1.833. Artinya, meski ada penurunan, angka ini tetap tinggi dan butuh kewaspadaan,” jelas Eni, Rabu (13/8/2025).

Sebagai langkah cepat, Bupati Cirebon telah mengeluarkan Peraturan Bupati untuk mengendalikan penyebaran DBD. Instruksi teknis pun diberikan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah agar gencar melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Puncak gerakan PSN ini akan digelar serentak di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon pada 14 Agustus 2025, melibatkan pemerintah desa, kader kesehatan, serta masyarakat.

Eni menegaskan bahwa penanganan DBD tidak cukup hanya mengandalkan fogging. Menurutnya, yang paling penting adalah memutus siklus hidup nyamuk dengan membersihkan sarang-sarangnya.

“Kami mengajak seluruh warga untuk aktif membersihkan lingkungan rumah dan sekitar. Jangan memberi kesempatan nyamuk berkembang biak. Bersihkan genangan air, tutup tempat penampungan air, dan buang barang bekas yang bisa menampung air hujan,” tegasnya.

Sejumlah warga di Kota Cirebon mengeluhkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diberlakukan pemerintah daerah setempat sejak tahun lalu. Bagi sebagian warga, lonjakannya terasa berat, bahkan ada yang kenaikannya mencapai sekitar 1.000 persen.

Meski begitu, kenaikan ini tidak merata. Ada pula yang hanya mengalami penyesuaian ringan. Namun, bagi mereka yang tagihannya melonjak drastis, ini seperti membuat napas tercekat.

Darma Suryapranata, warga Kota Cirebon yang tinggal di bilangan Jalan Siliwangi mengaku terperanjat saat melihat besaran PBB yang harus ia bayar setelah adanya kenaikan. Jumlahnya melonjak berkali-kali lipat, dari Rp6,2 juta menjadi Rp65 juta.

“Tahun 2023 itu hanya enam juta dua ratus. Kemudian tahun 2024 Rp65 juta. Naiknya 1.000 persen lebih,” ujarnya pria 83 tahun itu dengan nada heran, Rabu (13/8/2025) malam.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kenaikan PBB yang melonjak tajam itu membuat Darma bingung. Ia pun berbagi cerita dengan rekan-rekannya di Paguyuban Pelangi, tempat sejumlah warga berkumpul untuk membicarakan persoalan serupa.

Mereka menyatakan keberatan atas kenaikan PBB yang diberlakukan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. “Ini benar-benar sangat memberatkan,” ujar Darma.

Namun, penetapan kenaikan PBB ini ternyata bervariasi. Tidak semua yang mengalami kenaikan sebesar itu. Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani, angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan PBB telah berlaku sejak 2024.

“Kenaikan itu berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Dulu itu, Kota Cirebon sudah hampir belasan tahun tidak diappraisal NJOP bidang tanahnya. Lalu ada penyesuaian NJOP,” kata Harry saat ditemui di kantor DPRD Kota Cirebon, Kamis (14/8/2025).

Harry sendiri tidak menampik adanya sejumlah warga yang mengalami lonjakan tarif PBB cukup tajam, hingga mencapai 1000 persen. “Ada beberapa titik yang lonjakannya sampai 1.000 persen itu betul. Tapi tidak semua,” kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, mengatakan pihaknya telah membahas persoalan kenaikan PBB yang dikeluhkan masyarakat. Menurutnya, kebijakan kenaikan tersebut merupakan aturan yang telah ditetapkan sejak tahun lalu.

“Kebijakan kenaikan PBB itu kan satu tahun yang lalu. Namun saya sebagai kepala daerah yang baru, sudah satu bulan yang lalu membahas tentang PBB tersebut,” kata Edo.

Ia menegaskan akan mengkaji aturan terkait kenaikan PBB dengan harapan kebijakan tersebut tidak membebani masyarakat. “Mudah-mudahan formulasi yang kita buat sesuai dengan keinginan masyarakat. Kemarin saya sudah bicarakan semuanya tentang PBB,” kata Edo.

“Itu sudah saya kaji ulang. Mudah-mudahan ada formulasi yang bagus sehingga bisa menurunkan PBB tersebut,” sambung dia.

Suasana tenang di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak berubah mencekam pada Kamis (14/8/2025) malam. Warga dikejutkan penemuan jasad seorang bayi di sungai yang berada tak jauh dari Komplek Pondok Buntet Pesantren.

Penemuan tragis ini berawal dari kisah seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menerima pesanan perjalanan dari Mertapada menuju Gebang. Dalam perjalanan, tepat di kawasan Buntet, penumpang perempuannya tiba-tiba meminta berhenti untuk membuang sebuah bungkusan ke sungai.

Namun, usai membuang bungkusan itu, penumpang tersebut membatalkan tujuan awalnya dan meminta diantar kembali ke Mertapada. Tingkahnya yang pucat dan gelisah menimbulkan kecurigaan sang pengemudi.

“Pengemudi ojolnya merasa ada yang janggal, apalagi penumpangnya terlihat pucat,” ujar David (30), warga setempat, Jumat (15/8/2025).

Didorong rasa penasaran, pengemudi ojol itu kembali ke lokasi pembuangan bersama seorang temannya. Saat bungkusan diperiksa, keduanya sontak terperanjat di dalamnya terdapat jasad bayi yang sudah tidak bernyawa.

Menurut David, lokasi pembuangan berada persis di samping MTs Buntet. “Waktu itu masih ramai warga, jadi begitu kabar menyebar, orang-orang langsung berkerumun. Semua kaget,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Astanajapura, AKP Suwito, membenarkan kejadian tersebut. “Ya, benar. Laporan sedang diproses, kemungkinan akan dilimpahkan ke Polresta, ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Pelaku juga sudah ditangkap,” jelasnya.

Aksi pencurian sepeda motor di Kota Cirebon berujung apes. Pelaku yang sempat tancap gas usai membawa kabur sepeda motor milik seorang kurir, tidak bisa melanjutkan pelariannya karena mogok di tengah jalan.

Aksi pencurian itu berlangsung di kawasan Derajat, Kota Cirebon pada Jumat (15/8). Korban dalam kejadian ini adalah Afid yang sehari-harinya bekerja sebagai kurir paket.

Saat kejadian, korban sedang bekerja mengantarkan paket ke sebuah warung. Saat menoleh ke belakang, ia mendapati sepeda motornya telah dibawa kabur oleh pelaku. Afid pun langsung berusaha mengejar sambil berteriak minta tolong.

“Waktu itu saya mau ngirim paket ke warung. Pas saya nengok ke belakang, motor udah dibawa mundur, dia (pelaku) kabur, terus saya teriak maling,” kata Afid saat berbincang dengan infoJabar di Kota Cirebon, Jumat (15/8/2025) malam.

Teriakan Afid mengundang perhatian warga. Salah seorang warga yang kala itu berada di lokasi ikut mengejar pelaku hingga terjadi aksi kejar-kejaran.

Setelah beberapa saat terjadi kejar-kejaran, pelaku akhirnya tertangkap setelah sepeda motor hasil curiannya mogok di tengah jalan karena kehabisan bensin.

“Sempat kejar-kejaran. Kenanya di depan gudang bulog (flyover Pegambiran). Motor itu emang sebenarnya nggak ada bensinnya. Dilalah bensinya abis (mogok), jadi orang itu kena,” terang Afid.

Sementara itu, Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Usep mengatakan, pelaku sempat menjadi bulan-bulanan setelah tertangkap warga. Beruntung, polisi segera mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku. “TKP di drajat pelaku kabur kena di depan gudang bulog Pegambiran. Pelaku sempat dimassa. Beruntung petugas segera datang,” kata Usep.

Ia menyebut, pelaku merupakan warga Kabupaten Cirebon berinisial S. Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Cirebon Kota. “Tersangka dibawa ke Polres Cirebon Kota. Polsek lemahwungkuk hanya mengamankan pelaku. Tadi kita amankan karena dimassa sudah babak belur,” kata Usep.

Kejadian Luar Biasa DBD

Pajak Bangunan Naik 1.000 Persen

Bayi Nahas Dibuang di Sungai

Maling Diamuk Massa Gegara Motor Curian Habis Bensin

Suasana tenang di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak berubah mencekam pada Kamis (14/8/2025) malam. Warga dikejutkan penemuan jasad seorang bayi di sungai yang berada tak jauh dari Komplek Pondok Buntet Pesantren.

Penemuan tragis ini berawal dari kisah seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menerima pesanan perjalanan dari Mertapada menuju Gebang. Dalam perjalanan, tepat di kawasan Buntet, penumpang perempuannya tiba-tiba meminta berhenti untuk membuang sebuah bungkusan ke sungai.

Namun, usai membuang bungkusan itu, penumpang tersebut membatalkan tujuan awalnya dan meminta diantar kembali ke Mertapada. Tingkahnya yang pucat dan gelisah menimbulkan kecurigaan sang pengemudi.

“Pengemudi ojolnya merasa ada yang janggal, apalagi penumpangnya terlihat pucat,” ujar David (30), warga setempat, Jumat (15/8/2025).

Didorong rasa penasaran, pengemudi ojol itu kembali ke lokasi pembuangan bersama seorang temannya. Saat bungkusan diperiksa, keduanya sontak terperanjat di dalamnya terdapat jasad bayi yang sudah tidak bernyawa.

Menurut David, lokasi pembuangan berada persis di samping MTs Buntet. “Waktu itu masih ramai warga, jadi begitu kabar menyebar, orang-orang langsung berkerumun. Semua kaget,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Astanajapura, AKP Suwito, membenarkan kejadian tersebut. “Ya, benar. Laporan sedang diproses, kemungkinan akan dilimpahkan ke Polresta, ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Pelaku juga sudah ditangkap,” jelasnya.

Aksi pencurian sepeda motor di Kota Cirebon berujung apes. Pelaku yang sempat tancap gas usai membawa kabur sepeda motor milik seorang kurir, tidak bisa melanjutkan pelariannya karena mogok di tengah jalan.

Aksi pencurian itu berlangsung di kawasan Derajat, Kota Cirebon pada Jumat (15/8). Korban dalam kejadian ini adalah Afid yang sehari-harinya bekerja sebagai kurir paket.

Saat kejadian, korban sedang bekerja mengantarkan paket ke sebuah warung. Saat menoleh ke belakang, ia mendapati sepeda motornya telah dibawa kabur oleh pelaku. Afid pun langsung berusaha mengejar sambil berteriak minta tolong.

“Waktu itu saya mau ngirim paket ke warung. Pas saya nengok ke belakang, motor udah dibawa mundur, dia (pelaku) kabur, terus saya teriak maling,” kata Afid saat berbincang dengan infoJabar di Kota Cirebon, Jumat (15/8/2025) malam.

Teriakan Afid mengundang perhatian warga. Salah seorang warga yang kala itu berada di lokasi ikut mengejar pelaku hingga terjadi aksi kejar-kejaran.

Setelah beberapa saat terjadi kejar-kejaran, pelaku akhirnya tertangkap setelah sepeda motor hasil curiannya mogok di tengah jalan karena kehabisan bensin.

“Sempat kejar-kejaran. Kenanya di depan gudang bulog (flyover Pegambiran). Motor itu emang sebenarnya nggak ada bensinnya. Dilalah bensinya abis (mogok), jadi orang itu kena,” terang Afid.

Sementara itu, Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Usep mengatakan, pelaku sempat menjadi bulan-bulanan setelah tertangkap warga. Beruntung, polisi segera mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku. “TKP di drajat pelaku kabur kena di depan gudang bulog Pegambiran. Pelaku sempat dimassa. Beruntung petugas segera datang,” kata Usep.

Ia menyebut, pelaku merupakan warga Kabupaten Cirebon berinisial S. Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Cirebon Kota. “Tersangka dibawa ke Polres Cirebon Kota. Polsek lemahwungkuk hanya mengamankan pelaku. Tadi kita amankan karena dimassa sudah babak belur,” kata Usep.

Bayi Nahas Dibuang di Sungai

Maling Diamuk Massa Gegara Motor Curian Habis Bensin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *