100 Kata-kata Sunda Buhun dan Artinya yang Jarang Diketahui - Giok4D

Posted on

Bahasa Sunda merupakan bahasa yang kaya dengan kosa kata. Untuk menerangkan ‘jatuh’ saja, bahasa Sunda punya kata labuh, tigebrus, murag, tisoledat, tiseureuleu, titotog, dan lain sebagainya.

Karena kaya, tidak semua kata-kata di Sunda digunakan sepenuhnya setiap hari. Sebagian malah terlupakan karena jarang dipakai.

Di antara yang jarang dipakai adalah kata-kata yang dinilai buhun atau tua. Kata-kata Sunda buhun ini jarang digunakan karena zamannya telah berubah ditambah penuturnya semakin banyak yang beralih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Namun demikian, kata-kata Sunda buhun masih tetap bermakna jika digunakan saat ini. Bukan hanya bermakna, mengetahui dan menggunakan kata-kata ini kembali membuat penuturnya serasa sangat keren.

Walia (33) dan anaknya, Talaga (9) warga Kabupaten Bandung, bertutur setiap hari dengan bahasa Sunda dan Indonesia. Pengetahuan keduanya tentang kata-kata Sunda lumayan, meski ada tidak tahunya.

infoJabar mengecek pengetahuan kata-kata Sunda keduanya dengan mengajukan dua kata kepada masing-masing mereka. Kepada Walia, infoJabar bertanya tentang kata ‘kurunyung’ dan ‘kadedemes’.

“Kurunyung itu datang, bukan? Kalau kademes, apa ya?” katanya.

Demikian juga Talaga. Kepadanya, infoJabar bertanya dua kata ‘pameget’ dan ‘ngamumule’. Dia menjawab yang pertama, tapi tidak yang kedua.

“Tahu. Pameget, laki-laki. Ngamumule? Enggak tahu,” kata siswa kelas 3 SD itu. Padahal ‘ngamumule’ artinya memuliakan atau memelihara, dari kata ‘ngamulyakeun’.

Bagaimana, apakah infoers menemukan kata-kata baru yang menarik? Mari bersama-sama lestarikan bahasa Sunda!

‘Cek Ombak’ Pengetahuan Kata-kata Sunda Buhun

100 Kata-kata Sunda Buhun yang Jarang Diketahui dan Artinya

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *