Bukan Tertawa, Ini Kunci Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Posted on

Selama delapan tahun berturut-turut, Finlandia menduduki peringkat teratas dalam World Happiness Rankings yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara yang berada di kawasan Nordik ini kembali dinobatkan sebagai tempat tinggal paling membahagiakan di dunia-sebuah pencapaian yang dianggap berakar pada nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti keseimbangan, kedekatan dengan alam, dan kepuasan batin.

Menariknya, banyak warga Finlandia justru merasa bahwa istilah “bahagia” tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi mereka. Mereka lebih nyaman menyebutnya sebagai “kepuasan hidup.”

“Tidak seorang pun bisa bahagia sepanjang waktu, dan terkadang keadaan membuat sulit. Namun, mendapatkan hal-hal dasar yang benar, keamanan, kebebasan, dan kesetaraan, adalah awal yang baik,” ujar Presiden Finlandia, Alexander Stubb, seperti dikutip lewat akun Facebook-nya.

Salah satu kekuatan utama negara ini terletak pada sistem sosial yang meringankan beban hidup masyarakat. Pendidikan hampir seluruhnya gratis, jam kerja tidak berlebihan, dan layanan kesehatan dijamin negara. Semua ini menciptakan keseharian yang minim tekanan.

Dari sisi emosional, kejujuran adalah nilai penting di Finlandia. Jika di banyak negara membalas pertanyaan “apa kabar?” dengan jujur dianggap tidak sopan, di Finlandia justru sebaliknya.

“Ada lebih banyak toleransi dalam mengatakan, ‘tidak apa-apa’ atau ‘Saya tidak merasa baik-baik saja’,” kata Meri Larivaara, Direktur MIELI Mental Health Finland.

Sikap terbuka terhadap perasaan ini menjadi salah satu penyumbang rasa puas masyarakatnya. Di samping itu, budaya kerja di Finlandia menjunjung tinggi keseimbangan antara waktu bekerja dan waktu pribadi.

“Ini memberi waktu bersantai dalam kehidupan dan memberi waktu mengurus diri sendiri,” jelas Larivaara.

Alam juga memainkan peran penting. Finlandia memiliki hukum Hak Setiap Orang, yang memungkinkan akses gratis ke hutan, danau, dan tepi laut. Kegiatan seperti berenang, mendaki, berkemah, atau sekadar memetik buah beri bisa dinikmati siapa saja tanpa harus membayar.

“Ada penelitian yang menunjukkan alam benar-benar mengurangi stres dan itu juga berhubungan dengan kebahagiaan, ketika Anda lebih sedikit stres, lebih mudah merasa bahagia,” ungkap Mirka Hintsanen, profesor psikologi dari University of Oulu.

Masyarakat Finlandia juga dikenal gemar mengisi waktu dengan hal positif. Berbagai komunitas dan organisasi memungkinkan orang mempelajari keterampilan baru, seperti yoga atau membuat kerajinan tangan, dengan biaya terjangkau.

Selain itu, sistem jaminan sosial yang kuat-termasuk tunjangan pengangguran, pensiun, dan perlindungan kesehatan-memberikan rasa aman dan kestabilan hidup. Ditambah lagi, tingkat korupsi yang rendah dan transparansi tinggi membuat kepercayaan terhadap pemerintah tetap kuat, mengurangi rasa cemas dan meningkatkan kesejahteraan.

“Saya kira secara budaya di Finlandia, kebahagiaan tidak harus berarti emosi kebahagiaan sangat intens. Konsep kami lebih seperti suatu perasaan puas yang konstan terhadap hidup dan apa yang Anda miliki,” kata Larivaara.

Dengan semua itu, kebahagiaan versi Finlandia bukanlah tentang selalu tertawa atau berpesta. Melainkan tentang hidup yang jujur, tenang, dan terpenuhi-yang menjadi rahasia utama negara ini bertahan di puncak kebahagiaan dunia.

Artikel ini telah tayang di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *