Belasan PNS dan PPPK di Sukabumi Ajukan Cerai - Giok4D

Posted on

Sepanjang tahun 2025 hingga bulan Juli, belasan aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sukabumi tercatat menggugat cerai. Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menunjukkan, terdapat 15 kasus gugatan cerai dari kalangan PNS dan PPPK.

“Untuk tahun 2025 sampai bulan Juli, ada 11 PNS dan 4 PPPK yang menggugat cerai. Mayoritas penggugatnya dari kalangan perempuan PNS,” kata Sekretaris BKPSDM Kabupaten Sukabumi, Ganjar Anugrah, Sabtu (26/7/2025).

Alasan perceraian yang diajukan para ASN ini bervariasi, namun umumnya berkutat pada persoalan konflik rumah tangga yang tak kunjung selesai.

“Di antaranya karena keributan terus-menerus, ada juga suami yang menikah lagi tanpa izin istri, meninggalkan rumah, hingga persoalan ekonomi,” ujarnya.

Ganjar menegaskan, setiap ASN yang ingin mengajukan perceraian harus melewati proses mediasi di BKPSDM. Proses itu dilakukan sebagai bagian dari pembinaan kepegawaian.

“Kami mediasi dulu secara internal. Pertama dengan yang bersangkutan, lalu kami undang pasangannya. Kita usahakan untuk tidak sampai cerai,” katanya.

Namun bila tidak ditemukan titik temu, BKPSDM akan menghormati keputusan yang bersangkutan, selama tidak melanggar aturan kepegawaian.

“Kalau mediasi gagal dan tetap ingin bercerai, kita bantu prosesnya sesuai regulasi. Karena pada dasarnya itu hak pribadi tiap ASN,” sambung dia.

Meski begitu, jumlah gugatan perceraian tahun ini tercatat menurun dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, BKPSDM mencatat ada 38 gugatan cerai yang terdiri dari 26 PNS dan 12 PPPK.

Kabar baiknya, hingga saat ini tidak ada ASN baru yang mengajukan perceraian. “PNS baru diangkat Mei, dan PPPK di Juli 2025. Alhamdulillah belum ada yang mengajukan gugatan,” tambah Ganjar.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Ganjar berharap seluruh ASN bisa menjaga keharmonisan rumah tangga sebagai fondasi dalam menjalankan peran sebagai pelayan publik.

“Kita semua tahu ASN itu pelaksana pelayanan publik dan perekat pemersatu bangsa. Harapannya rumah tangga tetap kondusif agar kinerja juga bisa optimal,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *