Tanggal 26 Juli Memperingati Hari Apa? Ada Hari Puisi dan Hari Tahu Sedunia

Posted on

Setiap hari dalam setahun selalu memiliki makna dan peringatan tersendiri di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali tanggal 26 Juli, yang dipenuhi dengan berbagai momen penting, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Tahun ini, tanggal 26 Juli jatuh pada hari Sabtu, yang sekaligus menjadi Sabtu terakhir di bulan Juli. Bagi sebagian orang, hari ini mungkin terasa biasa saja, tetapi sebenarnya terdapat sejumlah peringatan istimewa yang diperingati pada tanggal ini.

Di Indonesia, tanggal ini diperingati sebagai Hari Puisi Indonesia, sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh sastra ternama. Sementara itu, secara global, tanggal 26 Juli juga diperingati sebagai Hari Tahu Sedunia, Hari Satu Suara, dan Hari Mangrove Sedunia. Berikut penjelasan lengkapnya:

Setiap tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Puisi Indonesia. Peringatan ini merupakan wujud apresiasi terhadap karya sastra dan sebagai penghormatan kepada Chairil Anwar, salah satu penyair paling berpengaruh di Indonesia.

Menariknya, terdapat dua versi dalam peringatan Hari Puisi Indonesia. Versi pertama jatuh pada tanggal 28 April, bertepatan dengan hari wafatnya Chairil Anwar. Versi ini digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek bersama para sastrawan dalam Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia.

Sementara versi kedua, yakni tanggal 26 Juli, dideklarasikan oleh 40 penyair dari seluruh Indonesia pada 22 November 2012 di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau. Terlepas dari perbedaan tanggal, keduanya sama-sama bertujuan untuk mengenang dan merayakan warisan sastra yang ditinggalkan oleh Chairil Anwar.

Tanggal 26 Juli juga dirayakan sebagai Hari Tahu Sedunia (World Tofu Day). Meski terdengar unik, peringatan ini ditujukan untuk merayakan peran penting tahu sebagai sumber makanan sehat yang kaya protein.

Menurut laman National Today, tahu mulai populer pada tahun 1970-an di negara-negara Barat ketika gaya hidup vegan dan vegetarian mulai berkembang. Makanan ini pun menjadi pengganti daging bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat dan ramah lingkungan.

Kata “tahu” mulai dikenal di dunia Barat pada abad ke-19 melalui buku masak berbahasa Inggris. Sejak itu, tahu menjadi salah satu pilihan makanan utama dalam diet sehat global. Hari Tahu Sedunia juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat tahu serta keanekaragaman olahannya di seluruh dunia.

Hari Satu Suara atau One Voice Day juga jatuh pada 26 Juli dan diperingati secara global. Awalnya dirayakan setiap 31 Desember, perayaan ini kemudian dipindah ke tanggal 26 Juli sejak tahun 1996.

Hari ini memiliki makna mendalam, yaitu menyerukan perdamaian global melalui pembacaan Perjanjian Perdamaian Universal secara serentak oleh masyarakat dunia dalam berbagai bahasa.

Perjanjian ini tidak hanya dibaca oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak, tanpa memandang latar belakang, ras, atau agama. Tujuan utamanya adalah menyatukan semua suara dalam semangat damai, toleransi, dan persatuan global di tengah dunia yang penuh tantangan dan konflik.

Peringatan penting lainnya di tanggal 26 Juli adalah Hari Mangrove Sedunia, atau dalam istilah resmi disebut Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove.

Dikutip dari situs UNESCO, mangrove merupakan ekosistem penting yang berada di perbatasan darat dan laut. Ekosistem ini memiliki peran vital dalam melindungi wilayah pesisir dari bencana seperti gelombang badai, tsunami, dan abrasi pantai.

Mangrove juga menyediakan tempat berkembang biak bagi ikan, krustasea, serta spesies langka lainnya, dan mendukung ketahanan pangan masyarakat pesisir.

Hari Mangrove Sedunia diadopsi dalam Konferensi Umum UNESCO tahun 2015 sebagai bentuk komitmen global dalam menjaga dan melestarikan ekosistem ini. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove bagi keberlanjutan lingkungan dan kehidupan.

Bagi masyarakat Kuba dan pemerhati sejarah dunia, tanggal 26 Juli juga menandai Gerakan 26 Juli (Movimiento 26 de Julio), yang merupakan simbol perlawanan terhadap rezim diktator Batista dan awal dari Revolusi Kuba yang dipimpin Fidel Castro.

Pada 26 Juli 1953, Castro dan kelompoknya melakukan serangan terhadap Barak Moncada di Santiago de Cuba. Meskipun aksi itu gagal secara militer, namun menjadi titik awal perlawanan besar dan kemudian dikenang sebagai tonggak penting dalam sejarah revolusi Kuba.

Tanggal ini diperingati secara nasional di Kuba sebagai bagian dari Hari Pahlawan Nasional, menandai perjuangan dan semangat pembebasan rakyat Kuba.

Jadi, tanggal 26 Juli memperingati banyak hal, baik di Indonesia maupun di dunia. Itu dia daftarnya yang mungkin kamu perlu ketahui.

Semoga informasi ini menambah wawasan dan bermanfaat ya!

1. Hari Puisi Indonesia

2. Hari Tahu Sedunia

3. Hari Satu Suara (One Voice Day)

4. Hari Mangrove Sedunia

5. Hari Peringatan Fidel Castro dan Gerakan 26 Juli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *