Dendam dan Tindakan Kelewatan Mantan Pacar di Ciamis

Posted on

Hubungan asmara yang telah usai tak berarti dendam turut padam. Di sebuah indekos di Pabuaran, Kabupaten Ciamis, tubuh WML (23) ditemukan dalam kondisi mengenaskan terbungkus seprei, kepala dililit lakban, dan tubuhnya mulai membengkak. Mantan kekasihnya, pria berinisial E, kini jadi terduga pelaku utama pembunuhan.

Malam itu, bau menyengat perlahan menyusup ke celah-celah tembok kamar indekos di Lingkungan Pabuaran, Ciamis. Penghuni kamar sebelah mulai gelisah. Tak jauh dari warung kecil di halaman indekos, Niar salah seorang penghuni akhirnya menghubungi pemilik kos.

“Bapak kosannya lagi di Bandung, terus nyuruh temannya ke sini, tapi temannya juga enggak mau lihat ke belakang karena baunya menyengat sekali. Teman saya menghubungi Damkar, lalu menghubungi Polisi,” kata Niar.

Pintu kamar itu akhirnya didobrak. Di dalamnya, terbujur tubuh wanita muda tak bernyawa. Tubuhnya telah membengkak, dibungkus seprei, dan kepala terlilit lakban bening.

Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Carsono memastikan jenazah adalah perempuan. “Dilihat hasil penemuan awal, kondisi mayat sudah membengkak. Kondisi menurut pengamatan secara kasar itu dugaan dililit dengan lakban bening, itu Miss X jenis kelamin perempuan,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).

Jenazah dibawa ke RSUD Banjar untuk diautopsi. Polisi menyebut olah TKP baru dilakukan setelah autopsi selesai, demi efektivitas penyelidikan.

“Saat ini kita sedang melakukan otopsi, rencananya beres otopsi kita lakukan olah TKP, karena saat malam tidak efektif untuk melakukan olah TKP di lokasi kejadian,” kata Carsono.

Seiring berjalannya pemeriksaan, identitas korban terungkap. Perempuan itu berinisial WML (23), warga Cisadap, Ciamis. Hubungannya dengan penghuni kamar kos bukan tanpa jejak. “Eks kabogoh (mantan pacar),” ungkap Carsono.

Een Kurnia, pemilik warung kecil di halaman kos, mengenal baik penghuni kamar tersebut. Seorang pria berusia sekitar 28 tahun, kerap dipanggil Ejot, warga Pasirnagara, Baregbeg. Duda, tinggal sendirian, dan belakangan menghilang.

“Yang saya tahu sering dipanggil Ejot, warga Pasirnagara, Baregbeg, seorang duda,” katanya.

Penyelidikan mengarah cepat. Jumat siang, hanya berselang beberapa jam setelah olah TKP, polisi mengamankan terduga pelaku berinisial E. “Ya benar, terduga pelaku sudah diamankan. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan secara maraton,” kata Carsono.

Dari kamar kos itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti: kain, plastik, dan alat penyemprot pewangi. “Olah TKP ini untuk mencocokkan data-data yang ada dan temuan di lapangan. Bukti yang ditemukan ada beberapa kain, plastik, penyemprot pewangi,” jelas Carsono.

Penyebab kematian masih menunggu hasil laboratorium. Namun secara kasat mata, terdapat bekas kekerasan. “Secara fisik luar ada beberapa jeratan di leher dan luka memar di kepala,” kata Carsono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *