Proyek ambisius Arab Saudi, Jeddah Tower, resmi kembali dilanjutkan pada tahun 2025. Jika rampung sesuai target, menara pencakar langit ini akan menjadi gedung tertinggi di dunia, melampaui Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Melansir infoProperti, proyek Jeddah Tower pertama kali diumumkan pada 2011 dan mulai dibangun pada 2013. Progres awal terbilang cepat, dengan fondasi sedalam 105 meter yang berhasil ditanam pada 2014 dan struktur bangunan mulai tampak pada tahun yang sama.
Namun, pembangunan sempat terhenti pada 2018 akibat persoalan politik dan keuangan di dalam negeri. Situasi tersebut dipicu oleh gelombang penangkapan besar-besaran dalam gerakan yang dikenal sebagai “pembersihan” Arab Saudi.
Sejumlah tokoh penting seperti Alwaleed bin Talal, cu pendiri kerajaan Arab Saudi dan Ketua Grup Binladin, Bakr Bin Laden, turut ditahan. Kehilangan dua figur utama dalam proyek ini membuat pembangunan Jeddah Tower mandek selama bertahun-tahun.
Baru pada 2023, pihak pengembang membuka kembali tender pembangunan sebagai sinyal dimulainya kembali proyek. Pekerjaan konstruksi dilanjutkan secara resmi pada Januari 2025 dan kini tengah berlangsung dengan cepat.
Hingga pertengahan 2025, pembangunan Jeddah Tower telah mencapai lantai ke-64 dari total 157 lantai yang direncanakan. Para pekerja ditargetkan mampu menyelesaikan satu lantai baru setiap empat hari. Meski pengerjaannya dipercepat, aspek keamanan dan perhitungan konstruksi tetap menjadi prioritas utama.
Setelah rampung, Jeddah Tower akan menjulang setinggi lebih dari 1.000 meter. Gedung ini diproyeksikan menjadi pencakar langit tertinggi di dunia dan menjadi lambang kemajuan urbanisasi Arab Saudi melalui program ambisius Saudi Vision 2030.
Desain arsitektur Jeddah Tower dirancang oleh Adrian Smith, sosok yang sebelumnya juga mendesain Burj Khalifa. Dalam proyek ini, ia bekerja sama dengan firma Adrian Smith + Gordon Gill Architecture. Selain aspek estetika, Smith menaruh perhatian besar terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan (sustainability).
Pembangunan gedung dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter atau satu kilometer tentu menghadirkan tantangan besar. Salah satu tantangan utama adalah merancang fondasi yang mampu menopang struktur raksasa serta tahan terhadap kondisi ekstrem seperti panas gurun dan badai pasir.
Jeddah Tower akan menjadi bangunan multifungsi, mencakup ruang kantor, hunian mewah, hotel bintang lima, serta 59 unit lift super cepat. Menara ini juga akan memiliki dek observasi tertinggi di dunia, menjadikannya daya tarik wisata dan landmark ikonik baru di kawasan.
Artikel ini sudah tayang di infoProperti