Kopi Sugih Jadi Primadona UMKM di Piala Presiden 2025 [Giok4D Resmi]

Posted on

Langit Kabupaten Bandung pada Minggu sore terpantau mendung, tanda-tanda hujan pun mulai terlihat saat awan hitam menggelayut di kawasan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Betul saja, sebelum adzan ashar berkumandang hujan dengan intensitas sedang pun turun di kawasan stadion yang menjadi venue utama final Piala Presiden 2025.

Pada waktu bersamaan, para pecinta sepakbola yang datang dari penjuru wilayah di Indonesia mulai memasuki kawasan Stadion Si Jalak Harupat. Kedatangan mereka tak lain dan tak bukan, untuk menyaksikan laga final yang mempertemukan klub asal Inggris Oxford United dan klub asal Thailand Port FC. Meski hujan, kondisi tersebut tak menyurutkan semangat para penonton untuk menyaksikan laga final itu.

Seperti diketahui, laga final ini digelar pada Pukul 19.30 WIB. Beberapa jam menjelang pertandingan, para penonton sudah memadati kawasan Stadion Si Jalak Harupat. Sambil menunggu pertandingan dimulai, para penonton ini langsung mengerumuni tenda-tenda UMKM yang tersebar di area utara dan selatan Stadion Si Jalak Harupat.

Pelaku UMKM yang hadir dalam perhelatan Piala Presiden, merupakan UMKM yang menjual beragam kuliner dari mulai makanan ringan hingga makanan berat, selain itu ada juga macam-macam minuman hangat hingga minuman segar yang dijual di tenda-tenda UMKM.

Kuliner yang dijajakan di antaranya makanan tradisional seperti nasi timbel, lengkap dengan lauk dan lalapannya. Lalu ada juga makanan siap saji seperti roti kukus, seblak, keripik, mie bakso, bakso tahu dan lainnya. Ada juga rujak mangga dan jambu air, minuman segar seperti es jeruk, es kelapa, es cendol dan paling banyak dicari yakni es kopi susu.

Perhelatan Piala Presiden 2025 di Kabupaten Bandung memberikan dampak positif dan signifikan bagi para pelaku UMKM. Dampak positif itu di antaranya peningkatan produk UMKM itu sendiri hingga perputaran ekonomi lokal. Selain itu, lapak yang digunakan para UMKM diberikan secara gratis.

Tak hanya UMKM, event ini memberikan multiplier efek di mana sektor transportasi, perhotelan dan jasa turut mengalami peningkatan pendapatan karena banyaknya pengunjung dari luar daerah yang datang untuk menonton pertandingan.

Dari sekian banyak UMKM yang berjualan di Stadion Si Jalak Harupat, ada satu UMKM yang mencuri perhatian infoJabar yakni tenda Kopi Sugih Adi Luhung, milik Daep yang merupakan warga Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Saat dikunjungi, Daep nampak sibuk dengan mesin espresso miliknya. Dengan cekatan, satu per satu pesanan kopi yang datang langsung dibuatkan. Ada yang memesan es kopi susu, es americano, hingga hot cafe latte. Lima hari berjualan di event bergengsi itu, Daep mengaku jika penjualan kopi miliknya melesat.

“Alhamdulillah luar biasa, sangat wow. Sehari bisa dapat Rp3 juta dan bisa lebih,” kata Daep kepada infoJabar, Minggu, 13 Juli 2025.

Daep sebut, kopi yang dijualnya ditanam di wilayah Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Disinggung mengapa banyak penonton yang membeli kopi miliknya, Daep sebut jika kopi miliknya fresh sehingga aromanya membuat banyak orang suka.

Selain itu, karena Jawa Barat dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik, tak heran jika penonton yang berasal dari luar kota bahkan luar provinsi menyukai kopi yang dijualnya. Tak hanya kopi yang siap minum, banyak juga yang membeli kopi dalam kemasan 100 gram, kopi itu sekaligus dijadikan sebagai buah tangan setelah berkunjung ke Bandung.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Kelebihan kopi yang saya jual saya tanam sendiri, saya olah sendiri dan dipasarkan sendiri. Variannya full wash, natural, honey dan wine. Kalau yang disajikan di sini kopi susu, americano, espreso, latte art dan lainnya. Harganya Rp15 ribu dan kemasan Rp65 ribu,” ucap Daep.

Tak hanya Daep, para UMKM yang hadir dalam perhelatan Piala Presiden meraup banyak cuan yang menggiurkan. Keuntungan yang didapatkan para pelaku usaha kecil ini dari mulai Rp1 juta hingga Rp5 juta lebih. Event ini juga bukan hanya ajang olahraga belaka, melainkan jadi motor penggerak ekonomi rakyat dan bukti nyata dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Tak hanya UMKM yang berjualan di dalam kawasan Stadion Si Jalak Harupat. Banyak juga pedagang yang berjualan di luar stadion. Selain itu, ada juga pedagang yang berjualan secara asongan.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait mengatakan, kehadiran ratusan UMKM di event ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap UMKM di Indonesia.

“UMKM yang ada di sini luar biasa banyak, UMKM kita terbantu, ini menunjukan pemerintah peduli terhadap UMKM, maju terus UMKM di Jawa Barat,” kata Ara sapaan Maruara Sirait.

Ara menyebut, meski Persib Bandung gagal masuk final, perputaran ekonomi UMKM di Piala Presiden 2025 tetap bergeliat.

“Kalau Persib masuk pasti lebih ramai lagi, gitu kan, kita tentu senang karena kita kan tidak pungut-pungut uang sewa. Tidak kasih kasih uang sewa. Supaya mereka gembiralah,” ujarnya.

Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM, sama halnya dengan yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam event ini, Ara juga diamanati oleh Prabowo agar berdampak baik pada perekonomian rakyat.

“Seperti pesan Presiden harus berdampak kepada rakyat kecil. Kemudian makanan-makanan, dagangan kaki lima, asongan. Harus ada dampaknya bagi ekonomi lokal. Harus ada, itu pesan Presiden Prabowo,” tambahnya.

Ara juga berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena berhasil menyukseskan Piala Presiden yang digelar di Bandung ini. “(Jumlah) UMKM 110 (pedagang) rata-rata penjualan 2-5 juta per hari. Pak Gubernur terima kasih sudah menjadi tuan rumah yang baik,” tuturnya.

Dari data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, Jawa Barat memiliki jumlah UMKM sebanyak 4,63 juta didominasi usaha mikro sebesar 85,02%, disusul oleh usaha kecil sebesar 13,60% dan usaha menengah besar sebesar 1,38%. Selain itu tercatat dari 14.926 jumlah UMKM binaan Dinas KUKM Jabar, jumlah terbesar yaitu kategori usaha makanan mencapai 7.446 UMKM, disusul kategori kuliner sebanyak 2.240 UMKM.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai, banyak pedagang kecil yang diserbu pembeli, serta sopir angkutan kota yang mendapatkan banyak orderan dari penonton yang hendak menuju stadion.

“Bahwa piala ini memberikan efek ekonomi karena tumbuhnya UMKM dan ekonomi kerakyatan para pedagang bisa laku jualannya. Ekonomi tumbuh. Pedagang ramai, sopir angkot juga kebagian rezeki. Stadion penuh, ini jadi angin segar bagi masyarakat,” ujar pria yang karib disapa KDM.

Pendapatan pelaku UMKM, menurut KDM bertumbuh secara signifikan. “Selain UMKM, semua aspek ekonomi-sosial pun mendapatkan kebermanfaatannya,” pungkasnya.

Kopi Sugih Jadi UMKM Primadona Piala Presiden 2025

Pemerintah Berpihak Pada UMKM

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *