Tulisan ini mengandung materi sensitif yang membahas tentang kekerasan seksual/pemerkosaan dan mungkin dapat memicu trauma bagi sebagian pembaca. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kekerasan seksual, harap segera mencari bantuan profesional atau menghubungi lembaga pendamping yang terpercaya.
Kabar memilukan sedang dialami seorang gadis berusia 16 tahun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Gadis yang putus sekolah itu menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan 12 pria durjana.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Lantas, bagaimana kronologinya? Berikut ini rangkuman sederet faktanya:
Sebelum tragedi memilukan itu terjadi, korban sempat menghilang selama empat hari sejak Juni 2025. Lalu setelah pulang ke rumah, ia pun baru menceritakan apa yang sudah dialaminya.
“Begitu pulang, korban langsung ditanya oleh ayahnya. Kemudian korban menceritakan jika sejak 19-23 Juli diperkosa oleh sekitar 12 pria,” kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Jumat (11/7/2025).
Tono menjelaskan jika pada 19 Juni 2025, korban diajak pergi oleh empat pria yang masih satu kampung dengannya. Korban yang awalnya diimingi pergi ngopi dan dibelikan barang-barang pun menuruti ajakan tersebut.
Namun, korban ternyata malah dibawa ke suatu tempat di kawasan Puncak Cianjur oleh keempat pria tersebut. “Di sebuah rumah itu, korban diperkosa oleh empat pria dari siang sampai malam hari,” ujar Tono.
Esoknya, dua pelaku lainnya datang ke tempat tersebut. Pelaku sebelumnya pun menyerahkan korban kepada dua pelaku lainnya untuk diajak ke tempat lain.
“Jadi dari yang empat orang itu diserahkan ke dua pelaku lainnya. Di tempat yang berbeda, korban kembali diperkosa oleh dua pelaku tersebut,” kata dia.
Tidak sampai di situ, korban kembali diserahkan pada pelaku lainnya dan dibawa ke tempat lain. Di hari dan tempat yang berbeda itu, korban kembali diperkosa.
“Selama empat hari, total korban dibawa ke lima lokasi. Dari hasil penyelidikan, keseluruhan pelaku mencapai 12 orang. Jadi dalam sehari itu korban diperkosa oleh dua sampai empat pelaku secara bergantian,” tutur Tono.
Setelah empat hari mengenaskan tersebut, korban akhirnya dipulangkan. Di momen ini lah, korban berani bercerita setelah mengeluhkan sakit di area kemaluannya.
“Saat pulang itu korban mengeluhkan sakit pada kemaluannya dan akhirnya menceritakan semuanya kepada ayahnya,” ucap Tono.
Tidak terima dengan yang dialami korban, ayahnya pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Sebanyak 10 orang pelaku pun berhasil ditangkap polisi.
Sedangkan dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran lantaran kabur ke luar kota setelah melakukan aksi bejatnya. “Dari 12 pelaku, 10 di antaranya sudah kami tangkap. Sekitar empat orang pelaku masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Untuk dua pelaku yang masih buron kita segera tangkap,” ujar Tono.
Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 81 Undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. “Ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya.