Pelaku Pencurian Motor di Puskesmas Tasikmalaya Terekam Kamera Pengawas

Posted on

Aksi pencurian motor di Puskesmas Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terekam kamera pengawas. Pelaku mencuri motor milik karyawan Puskesmas yang sedang sibuk melayani pasien. Pelaku merusak motor korban dengan kunci astag hanya dalam beberapa info saja. Ironisnya, saat pelaku membawa kabur motor, ia sempat berpapasan dengan pasien Puskesmas.

“Benar terjadi pencurian motor milik Bidan Puskesmas Selalu beberapa waktu lalu. Aksinya sempat viral di media sosial karena sama korban di-posting,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta pada infoJabar Kamis pagi (10/7/25).

Petugas bergerak cepat mencari pelaku yang terekam samar. Proses penangkapan berlangsung dramatis di pertigaan Jalan Mangin, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Petugas yang mengendarai dua motor langsung menghimpit motor tersangka hingga jatuh. Saat penangkapan, tersangka sedang mengendarai motor bersama temannya.

“Anggota yang mengidentifikasi pelaku langsung mengamankannya. Dia ini terus berusaha lari maka kami berupaya tegas amankan saat di jalanan,” kata AKP Ridwan Budiarta.

Pelaku bernama Apip Saefullah (29) akhirnya mendekam dibalik jeruji besi. Dia ternyata berulang kali mencuri motor.

Modusnya terbilang jarang dilakukan pencuri lainya. Dia beraksi seorang diri alias solo karier. Selain itu, mencari sasaran dengan cara jalan kaki. Tak tanggung-tanggung, Apip jalan kaki antara 2 Kilometer sampai 5 Kilometer.

“Pelaku memiliki modus solo karier dalam beraksi. Sudah beberapa kali tidak pernah dengan orang lain. Dia juga mencari mangsa dengan berjalan kaki sejauh 2-5 kilometer. Jadi dari rumahnya naek angkutan, terus sekiranya mau ada mangsa dia turun, jalan kaki. Bisa masuk jalanan sepi,”kata AKP Ridwan Budiarta.

Pelaku juga telah menjual beberapa motor hasil curian dengan harga rata-rata Rp 2,5 juta. Polisi mengamankan barang bukti berupa dua sepeda motor matic dan kunci astag. Pelaku dijerat dengan pasal pencurian kendaraan bermotor dan terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun.

Di hadapan penyidik, Apip menyebut sengaja jalan kaki karena lebih gampang mencari sasaran. Selain itu, dia juga hemat ongkos serta mudah melakukan penyamaran.

“Kalau jalan kaki kan saya hemat juga, tapi memang kalau ketangkep risiko susah kabur,” kata Apip.

Akibat perbuatanya, ayah tiga anak ini harus mendekam di balik jeruji besi dengan ancaman lima tahun penjara.

Jalan Kaki Biar Hemat Ongkos

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *