Suara Pasrah Pedagang Hadapi Wacana Pembongkaran Teras Cihampelas

Posted on

Pemkot Bandung mengusulkan wacana pembongkaran Teras Cihampelas. Wacana ini muncul setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengkritik keberadaan pedestrian melayang alias skywalk yang diresmikan pada era Ridwan Kamil tersebut.

Untuk diketahui, Teras Cihampelas telah diresmikan pada 2017 yang lalu. Proyek ini total menelan anggaran senilai Rp 74 miliar, termasuk pembangunan empat zona baru pada September 2023 berupa zona A untuk fashion show, zona B untuk circuit race, zona C sebagai gallery untuk membaca sejarah Cihampelas, dan zona D bagian outdoor class sertq drone area.

Wacana pembongkaran ini pun memunculkan dilema untuk para pedagang di Teras Cihampelas. Sebab nantinya, mereka akan menjadi kebingungan harus pindah ke mana lagi jika pembongkaran jadi dilakukan.

“Masalah dibongkar dan tidak dibongkarnya, itu kan kewenangan pemerintah juga. Kalau kita pedagang hanya mengikuti. Kita mendukung dan tidak mendukung antara pembongkaran itu. Tapi balik lagi, yang punya kewenangan tetap kita kembalikan ke yang punya kewenangan,” kata Nana, salah seorang pedagang saat berbincang dengan infoJabar, Senin (7/7/2025).

Pantauan infoJabar, suasana Teras Cihampelas nampak tidak banyak perubahan. Vandalisme terlihat di mana-mana, dan kios pedagang pun terlihat sepi didatangi pengunjung.

Yang berbeda, kini banyak petugas Satpol PP yang berjaga di sepanjang area Teras Cihampelas. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memang telah memerintahkan supaya petugas Satpol PP berjaga selama 24 jam di area ini.

Masalahnya kata Nana, sebelum wacana pembongkaran muncul, Farhan justru menjanjikan perbaikan di Teras Cihampelas. Tapi kemudian, ide pembongkaran itu malah mencuat dan membuat pedagang dilanda dilema.

“Sebelum ada wacana pembongkaran, kan Pak Wali Kota sendiri sudah meninjau ke sini. Bahkan dia berkata akan ada perbaikan, ya. Nah setelah Pak Wali datang, eh besoknya kok rame di IG ada mau ada pembongkaran,” ucap Nana.

“Makanya kan sekarang ada keamanan kayak Satpol PP gitu untuk mensterilkan di lapangan mungkin. Jadi ya kita tinggal tunggu keputusan yang punya kewenangan,” tuturnya menambahkan.

Nana pun menceritakan dilema yang dia rasakan semenjak berjualan di Teras Cihampelas. Dulu pada 2017, ia ikut aturan pemerintah saat relokasi para pedagang kaki lima dari kawasan Jalan Cihampelas ke Teras Cihampelas.

Namun kini, Teras Cihampelas justru malah diusulkan dibongkar. Padahal, Nana berharap ada perbaikan di lokasi itu supaya pengunjung jadi nyaman datang dan perlahan Teras Cihampelas bisa kembali ramai.

“Kita dulu disuruh relokasi sama Wali Kota Ridwan Kamil, nah sekarang kita misalkan ada pembongkaran, masa sih yang berjualan aktif di sini mau dibiarkan. Jadi ya kita para pedagang mungkin minta direlokasi lah, apa dibenahi kalau sampai terjadi,” ucapnya.

“Makanya tadi, kita serahkan sama yang punya kewenangan. Yang jelas kita para pedagang minta kalau sampai benar dibongkar, minta relokasi. Terus kalaa Ada perbaikan berarti kan ada perubahan dong. Ada perubahan ya keramaian. Ya itu justru ditunggu sama pedagang semua,” pungkasnya.

Patroli Satpol PP Digencarkan

Dulu Direlokasi dari Kaki Lima ke Teras Cihampelas

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *