Pecinta kuliner di Kota Bandung, harus mencoba kuliner cilok atau aci dicolok yang dijual seorang pedagang bernama Mang Ono. Dia kerap mangkal di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung yang lokasinya tidak jauh dari Terminal Cicaheum.
Tidak ada yang istimewa dengan cilok Mang Ono. Dia berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak dorong dan mangkal setiap jam 10 pagi hingga sore hari. Namun siapa sangka, setelah mencicipi cilok buatan pria asal Garut ini, infoers bakal mengacungkan dua jempol setiap kali menggigit kuliner berbahan baku tepung tapioka ini.
infoJabar berkesempatan mencicipi cilok Mang Ono. Dengan ukuran yang cukup besar, ditambah bumbu kacang yang kental atau dalam Bahasa Sunda lekoh dan juga berisikan topping jando yang cukup lezat. Karena itulah, cilok buatan Mang Ono ini viral, apalagi food vlogger asal Bandung atau luar kota sengaja datang ke tempatnya untuk mencoba cilok buatannya.
Bagi Anda yang ingin membeli cilok Mang Ono dan datang di siang hari atau di waktu jam makan siang. infoers harus sabar mengantri, karena tak jarang banyak pembeli yang datang untuk mendapatkan cilok Mang Ono.
Meski tak dipatok alias terserah pembeli ingin beli berapa cilok yang diinginkan. Bisa membelinya mulai Rp5-10 ribu, bahkan tanggung-tanggung ada yang membeli cilok Mang Ono Rp25-100 ribu dalam sekali transaksi.
Banyak pembeli yang datang dengan pembelian yang banyak, karena cilok Mang Ono cocok dicicipi secara sharing atau bersamaan, bersama teman kerja di kantor atau keluarga di rumah. Bumbu cilok yang lekoh, cocok juga dijadikan sebagai bumbu yang ditaburkan ke krupuk atau kripik.
Pria berumur 40 tahun dan memiliki nama asli Herman Sarifin itu mengaku, mulai berjualan cilok saat perekonomian bangsa Indonesia babak belur.
“Jualan pas krisis moneter, tahun 1998-an,” kata Herman kepada infoJabar.
Herman sebut, banyak food vlogger buat konten cilok miliknya dan hal itu tidak dilarangnya. Sejak viral, Herman sebut penjualan hariannya naik.
“Sehari sekarang habis 60 kilogram, sebelumnya 40 kilogram,” tuturnya.
Saking ramenya, Herman pun kini memiliki seorang asisten yang membantu dia berjualan.
“Iya ada (asisten), alhamdulillah,” ujar Herman.
Herman mengisahkan, dia berjualan cilok selepas lulus SD di Cikajang Garut. Dia merantau bersama teman-temannya ke Bandung untuk berjualan cilok. Meski dulu dia berjualan mengelilingi sejumlah jalan di Kota Bandung, saat ini Mang Ono sudah berjualan menetap di Jalan Ahmad Yani.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Awalnya ke Bandung ngerantau, di umur 15 tahunan, langsung julan ini, ciloknya buatan sendiri,” ungkap Herman.
“Tidak dinaikkan harganya, tetap dari dulu juga,” tambahnya.
Disinggung apakah pembeda cilok yang dijualnya ada di bumbunya. Herman pun mengamini hal tersebut.
“Bumbu kacang mungkin yang menjadi daya tarik, beda saja katanya, mereka tidak hanya mencicipi, pasti balik lagi, buat beli,” ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Seni (28), salah satu pembeli cilok Mang Ono. Seni sebut cilok Mang Ono enak, apalagi dengan bumbu kacangnya.
“Enak aslinya makan cilok Mang Ono, gede-gede, ada jandonya juga, penmcinta kuliner di Bandung harus coba,” ujar Seni.
Warga Pangandaran ini mengaku, tahu cilok Mang Ono dari video yang viral di medsos. “Saya tahu dari TikTok, ramai videonya,” pungkas Seni.