Penjualan emas batangan di Bandung melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut menyebabkan stok emas batang di berbagai outlet ludes terjual.
Di butik I Love Emas misalnya. Di hari ini, Jumat (18/4/2025), stok emas batang sejak pagi sudah tidak tersedia. Fenomena yang sama juga dialami seluruh gerai Galeri 24 Kota Bandung.
Di Galeri 24, hari ini hanya tersisa satu keping emas 1 gram, satu keping emas 0,5 gram dan satu keping 50 gram emas yang sudah dibooking oleh pembeli. Stok tersebut dijual di pameran yang digelar di gedung Graha Manggala Siliwangi.
Marketing Regional Bandung Galeri 24 Yudi Kurniawan membenarkan bahwa stok emas batang saat ini tengah kosong. Stok dengan gramasi kecil seperti 2 gram hingga 10 gram disebut terjual dengan sangat cepat.
“Biasanya stok emas itu kita baru habis dalam satu minggu. Sekarang satu atau dua hari sudah ludes,” ungkapnya ketika ditemui di sela pameran siang ini.
Ia menyebut lonjakan permintaan emas sudah terasa sejak sebelum Lebaran. Namun puncaknya terjadi pada 8 April 2025.
“Dari sebelum Lebaran itu barang udah banyak yang sold. Tapi ‘gong’-nya tanggal 8 saat masuk libur Lebaran. Semua Indonesia fenomenanya sama,” ujarnya.
Yudi mengatakan, fenomena ini terjadi di luar prediksi. Biasanya, ia mengatakan, tren yang terjadi setelah libur panjang Lebaran biasanya adalah orang menjual atau menggadaikan emas karena pengeluaran yang membengkak selama mudik. Namun kali ini, orang berbondong-bondong berebut emas batang.
“Kita tuh kaya di-prank. Pas outlet buka lagi setelah Lebaran, tiba-tiba rame banget, dikira pada mau jual. Ternyata mau beli, dan stok kita kan juga abis,” ungkapnya.
Emas-emas dalam gramasi besar pun tak luput dari incaran. Bahkan, Yudi mengatakan, ada konsumen yang membeli lebih dari 1 kilogram emas dalam sekali transaksi.
Ada pula yang ingin membeli hingga 5 kilogram, namun terpaksa gagal karena seluruh stok di kota Bandung sudah habis.
“Rekor itu ada satu orang yang sampai beli lebih dari 1 kilogram emas sekali beli. Ada juga yang pengen sampai 5 kilogram tapi ya stoknya tidak ada,” jelasnya.
“Pecahan yang paling diburu itu 2 gram, 5 gram, 10 gram. Itu kalaupun ada, langsung sold. Stok dari 250 gram sampai 1 kilogram juga kosong,” lanjutnya.
Yudi mengatakan, permintaan yang membludak ini salah satunya dipengaruhi oleh situasi geopolitik global yang memanas. Masyarakat kemudian cenderung memilih emas sebagai instrumen perlindungan aset.
Hal tersebut berimbas peningkatan penjualan emas batang di seluruh outlet Galeri 24. Ia mengatakan, peningkatan mencapai lebih dari 100 persen. Dalam sehari, Galeri 24 bisa menjual emas hingga 3 kilogram.
Penjualan tidak hanya terjadi secara offline, tetapi juga online. Namun pembeli offline tetap mendominasi, terutama mereka yang sudah biasa melakukan pemesanan langsung lewat chat dengan karyawan toko. Kondisi di lapangan pun cukup ekstrem.
“Tiap outlet semua sampai numpuk pembelinya, bukan cuma 10-20 orang tapi puluhan. Ada yang udah nangkring dari belum toko buka,” kata Yudi.
Penjualan di pameran pun ikut melonjak. Dalam satu hari, emas yang dibawa ke lokasi langsung habis terjual.
“Pas hari pertama pameran, kita bawa 50 gram, habis. Hari berikutnya bawa 200 gram, juga habis. Sekarang sisanya tinggal yang pecahan 0,5 gram,” ujarnya.
Tak hanya itu, pembeli bahkan rela membeli pecahan kecil dalam jumlah banyak demi mendapatkan gramasi besar. “Ada yang pengen 5 gram, akhirnya beli 0,5 gram 10 biji langsung diborong,” kata Yudi.
Saat ditanya soal tren ke depan, Yudi memprediksi lonjakan permintaan emas tidak akan cepat surut. Meski akan ada koreksi, ia mengatakan, harga emas diyakini akan terus bergerak naik dalam jangka menengah hingga panjang.
“Sekarang aja harga udah tembus Rp2 juta per gram, padahal pertengahan tahun lalu masih di angka Rp1,7 juta. Kalau ada uang dingin, simpan aja jadi emas. Tapi ingat, emas itu bukan investasi jangka pendek,” pungkasnya.