Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kabupaten Bandung Barat kini mulai memasuki tahap 2 yakni untuk jalur afirmasi, mutasi atau perpindahan orangtua, serta prestasi.
SPMB tahap 2 di Bandung Barat dimulai pada Selasa (1/7/2025) ini sampai 4 Juli 2025 mendatang. Sementara untuk SPMB tahap 1 untuk jalur domisili, sudah ditutup pada 26 Juni yang lalu.
Pada tahun ini, SMP di Bandung Barat bakal menampung sebanyak 17.070 siswa. Kuota tersebut diakuinya tak sebanding dengan jumlah lulusan SD yang mencapai lebih dari 30 ribu siswa.
“Kalau kuota SPMB SMP itu kan cuma 17.070 siswa, sementara lulusan SD mencapai 30 ribu lebih. Memang perbedaannya jomplang, tapi dari situ kan yang tidak diterima di sekolah negeri bisa ke sekolah swasta,” kata Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih saat ditemui, Selasa (1/7/2025).
Asep mengatakan pada tahap 2 ini, menjadi momen calon peserta didik yang tidak diterima di tahap 1 untuk kembali berjuang mendapatkan satu kursi di sekolah tujuan melalui jalur yang tersedia.
“Kesempatan buat yang tidak diterima di jalur domisili, bisa mencoba lagi di tahap 2 ini. Bisa melalui jalur afirmasi, jalur mutasi, maupun prestasi baik itu akademik atau non akademik,” kata Asep.
Ia menjamin tidak ada unsur titip menitip pada pelaksanaan SPMB tahun ini. Pihaknya juga memastikan tidak ada gangguan sistem seperti yang terjadi di SPMB daerah lain, salah satunya Kota Cimahi.
“Untuk gangguan teknis sejauh ini tidak ada, seperti sistem itu kami kerjasamakan dengan pihak ketiga. Kemudian untuk teknis, kami transparan. Bahkan saat pengukuran jarak rumah pendaftar, itu sempat dicek oleh Ombudsman langsung,” kata Asep.
“Sejauh ini, berjalan dengan lancar tanpa ada kendala sama sekali. Mudah-mudahan sampai nanti tahapan pendaftaran ulang dan masuk sekolah semuanya berjalan lancar,” imbuhnya.