Upaya Pemkab Tertibkan Pungli dan Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati

Posted on

Keberadaan pengemis dan oknum yang meminta uang secara paksa berkedok sedekah di kawasan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, viral di media sosial. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun angkat bicara dan menegaskan akan segera mengambil langkah tegas.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Syafrudin Aryono mengungkapkan, pihaknya bersama sejumlah dinas teknis telah menggelar rapat dua minggu lalu untuk membahas persoalan ini.

“Dalam waktu dekat, kami akan membentuk tim ad hoc lintas dinas untuk menertibkan pengemis dan oknum yang meresahkan pengunjung,” kata Syafrudin kepada infoJabar, Senin (1/7/2025).

Menurutnya, ada dua fokus utama dari kesepakatan bersama lintas instansi. Pertama, melakukan penertiban dan pembinaan terhadap pengemis dan oknum yang meminta uang secara tidak wajar. Kedua, mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati agar lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi pengunjung.

“Tim ini akan melibatkan DLH, Dinas Sosial, Satpol PP, hingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Setiap instansi akan mengambil langkah konkret sesuai kewenangannya,” jelasnya.

Menariknya, berdasarkan pemantauan lapangan, sebagian besar pengemis yang beroperasi di kawasan tersebut bukan berasal dari desa yang menjadi lokasi makam Sunan Gunung Jati. Karena itu, penertiban diharapkan lebih tepat sasaran dan tidak merugikan masyarakat lokal.

“Banyak pengemis dari luar daerah desa. Maka dari itu kami juga akan melakukan pendataan dan pembinaan secara selektif,” lanjut Syafrudin.

Tak hanya dari sisi pemerintah, Pemkab Cirebon juga berharap ada kolaborasi nyata dengan pihak Keraton yang mengelola kawasan makam secara spiritual dan budaya.

“Sudah saatnya kita duduk bersama dengan pihak keraton untuk membenahi kawasan ini secara menyeluruh. Wisata religi ini adalah wajah Kabupaten Cirebon di mata wisatawan. Mari kita kelola bersama demi kemajuan daerah,” tegasnya.

Syafrudin menargetkan, kawasan Makam Sunan Gunung Jati tidak hanya menjadi tujuan ziarah, tetapi juga destinasi wisata religi unggulan yang nyaman dan tertib. Dengan penertiban pengemis dan pengembangan fasilitas, diharapkan citra wisata Cirebon semakin meningkat.

“Kalau semua elemen bersatu mulai dari pemerintah, masyarakat, keraton. Saya yakin kita bisa menjadikan Makam Sunan Gunung Jati sebagai ikon wisata religi yang membanggakan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *