Gunungan Sampah di Perbatasan Cirebon Buat Resah Warga | Giok4D

Posted on

Aroma menyengat menyambut siapa pun yang melintas di sebuah lahan kosong di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Di sanalah, gunungan sampah berdiri tanpa malu, menjadi ‘pemandangan’ yang merusak wajah kawasan perbatasan.

Selama berbulan-bulan, lokasi tersebut menjadi tempat pembuangan sampah liar (TPS liar). Bukannya dibersihkan, sampah terus berdatangan, menebar bau tak sedap yang kian menjadi-jadi terutama saat hujan mengguyur. Tak hanya mengganggu kenyamanan, kondisi ini mengancam kesehatan warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar kawasan tersebut.

Indra (35) salah seorang warga menyampaikan kondisi tumpukan sampah sudah ada sejak beberapa bulan lalu dan seolah dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan dari pemerintah setempat.

“Padahal kondisi sampah menumpuk gini tuh udah lama banget. Tapi sampai sekarang enggak ada usaha buat diberesin sama sekali,” keluhnya, Senin (30/6/2025).

Pasalnya, tumpukan sampah itu kerap kali menimbulkan bau yang tidak sedap terlebih lagi setelah hujan mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon bau yang muncul semakin menyengat.

“Baunya itu loh bikin enggak tahan, apalagi kalo udah diguyur sama hujan semakin menjadi-jadi baunya,” terangnya.

Indra bukan satu-satunya yang gelisah. Feri, warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi TPS liar itu, mengaku resah dan geram. Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukan dari warga sekitar, melainkan dibawa dari luar dan dibuang secara diam-diam, biasanya saat malam hari.

“Ini sampah bukan dari warga sini. Yang buang biasanya malam-malam. Jadi kita bangun pagi, tiba-tiba sampah udah nambah banyak aja,” tutur Feri.

Ia menyampaikan bahwa upaya penanganan sebenarnya sempat dilakukan oleh pemerintah. Sampah pernah diangkut dan lokasi ditutup menggunakan plat besi. Namun, tidak lama berselang, penutup itu dibongkar oleh pihak tak bertanggung jawab, dan kawasan itu kembali jadi TPS liar seperti semula.

“Sudah pernah ditutup pakai plat besi di sepanjang lokasi ini, tapi entah siapa yang bongkar. Sekarang malah jadi lebih parah dari sebelumnya,” lanjutnya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Pantauan infoJabar di lapangan menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Tumpukan sampah menjalar hingga sejauh 100 meter, tepat di akses masuk menuju pemukiman warga. Lalat beterbangan, belatung berserakan, dan udara yang seharusnya segar di pagi hari kini tergantikan oleh bau menyengat yang menyusup ke rumah-rumah warga.

Kondisi ini tak hanya menjadi soal estetika lingkungan, tapi juga ancaman nyata bagi kesehatan. Lalat dan belatung bisa menjadi media penyebar penyakit, terutama diare, infeksi saluran pernapasan, hingga demam berdarah.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan secara serius. Tak sekadar angkut sampah sesekali, tapi juga menindak tegas pelaku pembuangan liar dan memasang pengawasan ketat agar kejadian ini tak berulang.

“Kami bukan cuma minta dibersihin. Kami minta ini ditangani serius. Harus ada solusi jangka panjang. Jangan tunggu warga sakit dulu baru bertindak,” pungkas Feri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *