Nasib pilu dirasakan oleh Muhyidin Abdurahman dan anaknya Arif. Mereka harus kehilangan rumah usai api melalap tempat mereka tinggal.
“Kejadiannya tadi dini harian, ini yang terbakar rumah ayah sama anaknya. Hangus terbakar,” kata Kepala Urusan Perencanaan Desa Mangungjaya, Ruly Yuniar, Selasa (24/6/25).
Rumah Muhyidin dan anaknya Arif di Kampumg Margasari, Kabupaten Tasikmalaya memang saling berdempetan hingga api cepat merambat. Apalagi, banyak material yang mudah terbakar membuat api sulit dijinakkan.
“Rumahnya berdempetan jadi api cepat merambat, susah dipadamkan warga,” kata Ruly.
Muhyidin dan Arit gagal menyelamatkan barang berharga miliknya. Barang yang selamat hanya tersisa pakaian yang melekat di badannya.
“Korban sekarang mengungsi di sekretariat, harta bendanya ludes,” ucap Ruly.
Posisi api berasal dari atap rumah, diduga karena korsleting listrik. Proses pemadaman terkendala lokasi rumah yang berada di gang sempit. Pemadaman dibantu warga sekitar secara manual.
“Api berasal dari atap yah, sepertinya korsleting arus pendek listrik,” ucap Ruly.
Korban alami kerugian Rp 200 juta akibat kejadian ini. Korban hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit. Kepulan asap masih terlihat sampai Selasa pagi (24/6/25). kebakaran