Pukul 07.00 WIB setiap Senin hingga Jumat di Jalan AH Nasution, Kota Bandung, lalu lintas dari arah Cibiru menuju Cicaheum tersendat karena macet. Deret motor dan mobil bergantian merayap di antara persimpangan yang jalan yang padat.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Di banyak kota, ini biasanya jadi momen paling bising saat deru mesin, teriakan pengemudi, dan klakson saling bersahut-sahutan. Namun di Bandung, ada yang terasa berbeda.
Kemacetan boleh sama, tapi suasana tetap senyap. Klakson yang biasanya menjadi pelampiasan emosi di jalanan, justru jarang terdengar saat kemacetan mengular panjang di Jalan AH Nasution. Klakson hanya dipakai saat benar-benar diperlukan saja.
Pemandangan ini bukan kejadian langka, tapi nyaris jadi rutinitas setiap pagi. Di sepanjang AH Nasution, dari pertigaan Arcamanik hingga Terminal Cicaheum, pengendara jarang membunyikan klakson.
Yayat (55), seorang pengemudi ojek online yang saban hari melintasi rute ini, punya jawabannya. Ia memandang pengendara di Bandung sudah punya kesadaran sosial yang cukup tinggi saat menghadapi kemacetan, termasuk yang kerap melintas di Jalan AH Nasution.
“Kalau saya jarang bunyikan klakson. Saya menghargai sama-sama macet dan kita menghargai orang lain yang juga buru-buru mau berangkat kerja,” ujar Yayat saat ditemui di sisi jalan, Selasa (17/6/2025).
Ia mengakui, kadang rasa kesal muncul, apalagi saat ada yang membunyikan klakson dari belakang tanpa sebab jelas. Tapi baginya, menahan diri lebih penting daripada menularkan kepanikan ke jalan.
“Kalau klakson mah tergantung orangnya, mungkin kalau lagi ribet begitu. Cuma kadang suka kesal juga kalau ada yang klakson dari belakang,” katanya sambil tersenyum.
Hal senada diungkapkan Sudiana Diman (43), pekerja swasta yang setiap hari menempuh perjalanan dari Cilengkrang menuju Pasteur. Ia menyebut membunyikan klakson di tengah kemacetan sebagai hal sia-sia.
“Percuma kalau macet nyalain klakson, malah bisa dimarahin,” ujarnya.
Menurut Sudiana, banyak pengendara sudah tahu bahwa membunyikan klakson di tengah kemacetan justru hanya memperkeruh suasana. Bahkan, klakson yang dibunyikan tanpa alasan sering dianggap tidak sopan.
“Mungkin nggak sopan, tahu macet malah klakson-klakson,” tuturnya.
Kemacetan di Jalan AH Nasution adalah rutinitas harian bagi sebagian warga Bandung. Meskipun laju kendaraan kerap hanya mencapai 10 kilometer per jam, ada kesabaran yang terbangun dari kebiasaan pengendara.
“Harus sabar aja, AH Nasution ini dari dulu (macet), harus saling menghargai tiap pengendara,” tutup Yayat.
