Tragis, Pria Pembunuh Ibunya dengan Garpu Tanah Meninggal Dunia

Posted on

Herang, pria yang sempat menggegerkan warga karena membunuh ibu kandungnya dengan garpu tanah, meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhir di kantor Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Senin (16/6/2025) sekitar pukul 09.45 WIB.

Meninggalnya Herang menutup babak panjang kisah kelam yang sempat menjadi perhatian publik. Ia tidak pernah disidangkan setelah dinyatakan sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Meski begitu, kondisi Herang sempat membaik setelah menjalani perawatan mental.

“Dulu setelah kejadian itu dinyatakan ODGJ, dibawa ke pesantren Panarosan Sukabumi. Di sana dididik dan alhamdulillah kembali normal secara mental seperti biasa,” kata Yunus Adrianto, pegawai Desa Sekarsari, kepada infoJabar, Selasa (17/6/2025).

Namun kondisi fisiknya menurun drastis. Herang diketahui menderita paru-paru basah. Ia sempat dirawat di RSUD Jampang Kulon, lalu dipulangkan dan ditampung di kantor desa karena tidak ada keluarga yang menemaninya.

“Saudara Herang sempat dirawat di RSUD Jampang Kulon, dirawat di kantor desa sama perangkat desa dan tim UPTD Puskesmas Kalibunder. Dirawat di pemerintah desa. Kalau makan dari keluarga, dari pemdes, ada dari tim kesehatan UPTD puskesmas juga ada, dipantau terus setiap hari,” ujar Yunus.

Herang dirawat seadanya oleh pegawai desa dan petugas kesehatan selama empat hari.

“RSUD Jampang Kulon 4 hari, di kantor desa selama 4 hari sama pemdes dan keluarga dan tim kesehatan UPTD Puskesmas Kalibunder,” sambung Yunus.

Sejumlah foto yang beredar menunjukkan Herang dalam kondisi lemah. Ia tampak terbaring dan dijaga bergiliran oleh staf desa. Di foto lainnya, terlihat Herang duduk bersila, dikelilingi dua pria bersarung yang mendampinginya secara spiritual.

Kilas Balik Kasus Sadis Si Herang

Kasus Herang mencuat pada pertengahan Mei 2024 lalu. Saat itu, warga dikejutkan dengan temuan jasad Inas (45), ibu kandung Herang, yang tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari.

Tubuh korban dipenuhi luka tusuk di wajah, leher, dan dada. Senjata yang digunakan adalah garpu tanah dengan empat mata tajam.

Pelaku sempat terlihat melamun di depan rumah semalaman, lalu datang ke rumah tetangganya dengan pakaian berlumuran darah.

“Ketahuan tadi pagi sekitar jam 04.00 WIB, pembunuhannya dari kemarin jam 17.00 WIB, semalaman si pelaku itu melamun depan rumahnya. Tadi subuh tiba-tiba dia memberikan uang ke tetangganya. Ditanya kenapa belepotan darah, dia menjawab baru bunuh ibu, dia minta tolong untuk dibunuh,” kata H Deris, tokoh masyarakat setempat.

Warga kemudian melapor ke polisi. Herang diamankan sekitar pukul 08.00 WIB. Polisi sempat mendalami dugaan motif pembunuhan. Ada isu bahwa pelaku mengamuk karena permintaan motor tidak dikabulkan. Namun informasi ini dibantah polisi.

“Informasi soal katanya dia minta dibelikan motor tidak ada, pelaku beralasan dia kesal kepada ibunya,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri saat itu.

Karena hasil pemeriksaan menunjukkan Herang mengalami gangguan jiwa, proses hukum tak berlanjut ke meja hijau. Ia sempat menjalani perawatan rehabilitasi jiwa, lalu dikembalikan ke desa sampai akhirnya meninggal dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *