Keutamaan dan Pahala Besar Puasa Arafah

Posted on

Hari ini, Rabu (4/6/2025) yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah, sebagian umat muslim tengah menjalankan puasa Tarwiyah. Namun ada lagi amalan sunah di bulan Dzulhijjah ini yang sayang jika dilewatkan. Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzuhijjah yang jatuh Kamis (5/6/2025) besok.

Puasa Arafah adalah salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa. Dalam hadits sahih, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa pun yang menjalankan puasa ini akan dihapuskan dosanya selama dua tahun, yakni satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.

Bagi kamu infoers yang akan melaksanakan ibadah puasa Arafah besok, berikut ini panduan dan tata cara lengkapnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan puasa Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (HR Muslim, Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah dan Abu Daud)

Bayangkan, hanya dengan satu hari puasa, Allah SWT memberikan pengampunan selama dua tahun. Ini adalah peluang emas yang tidak seharusnya disia-siakan oleh umat Islam.

Selain itu, dalam hadits dari Ibnu Abbas RA, amal pada 10 hari pertama Dzulhijjah dinilai lebih utama daripada jihad di jalan Allah, kecuali bagi orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali.

Untuk membantumu menjalankan puasa Arafah berikut ini infoJabar merangkumkan panduan, tata cara dan langkahnya. Simak dengan seksama.

Berdasarkan sidang isbat Kementerian Agama RI, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian:

Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): Rabu, 4 Juni 2025

Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): Kamis, 5 Juni 2025

Pastikan kamu mempersiapkan diri sejak malam ini, agar bisa menunaikan puasa Arafah besok dengan optimal.

Sama halnya dengan ibadah puasa lainnya, sebelumnya kita harus membaca niat sebagai bentuk pernyataan jika puasa yang akan dilakukan semata-mata untuk Allah SWT.

Niat puasa Arafah ini bisa diucapkan pada malam hari atau saat sahur:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.

1. Sahur

Disunahkan makan sahur meskipun hanya seteguk air. Waktu sahur dimulai sejak tengah malam hingga sebelum Subuh. Usahakan sahur dilakukan menjelang imsak untuk mengikuti sunah Rasul. Jangan lupa membaca niat puasa Arafah.

2. Menahan Diri dari Pembatal Puasa

Selama berpuasa, hendaknya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dan mengurangi pahala puasa, seperti makan, minum, berkata kotor, marah, hingga berbuat sia-sia.

3. Berbuka puasa

Saat Maghrib tiba, berbukalah dengan makanan ringan dan manis seperti kurma atau air putih. Setelah itu dilanjutkan dengan makanan utama secukupnya.

Selain pahala yang besar, puasa ini juga menjadi bentuk solidaritas dan penyucian diri menjelang Hari Raya Idul Adha. Bagi yang tidak berhaji, puasa Arafah menjadi momen spiritual paling utama selama Dzulhijjah. Allah SWT memberikan ampunan luas sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba yang ikhlas beribadah.

Puasa hanyalah salah satu bentuk ibadah. Agar mendapatkan keberkahan maksimal, berikut amalan lain yang bisa dilakukan:

Setelah mengetahui keistimewaan bulan Dzulhijjah, maka alangkah baiknya jika kita mengisinya dengan berbagai amalan-amalan yang Allah SWT sukai. Berikut ini daftar amalan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah.

1. Membaca Takbir, Tahlil, dan Dzikir

Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir seperti takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Dzikir menjadi bentuk bahwasanya kita selalu mengingat Allah SWT. Selain itu, dzikir juga menenangkan hati dan memperkuat iman

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma.

فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid”. [Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :

الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر ولله الحمد

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah”.

2. Taubat dan Meninggalkan Segala Maksiat

Sebagai seorang muslim, kita tentu memahami jika sebagai hamba yang wajib dilakukan adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Agar mendapatkan kasih sayang Allah SWT tentu kita harus berusaha melaksanakannya.

Menjauhi larangan-Nya ini bentuknya dengan meninggalkan segala maksiat. Karena maksiat bisa menjadi penghalang kita mendapatkan ampunan dan rahmat.

Taubat, bisa lakukan dengan melakukan salat Taubat dan berjanji untuk tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat.

3. Menjaga Sholat Sunah dan Dzikir Setelah Sholat Wajib

Menambah shalat sunnah, seperti shalat duha dan tahajud, serta berdzikir setelah shalat fardhu menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa shalat sunah di waktu ini sangat dicintai Allah SWT.

4. Beramal Shalih

Sedekah dan amal baik lainnya sangat dianjurkan di bulan ini. Pahala amal di sepuluh hari pertama Dzulhijjah dilipatgandakan, sehingga setiap kebaikan yang dilakukan akan memberikan manfaat besar bagi diri sendiri dan orang lain

Amalan shalih ini diantaranya dengan melakukan menghadiri kajian atau majelis taklim hingga sedekah. Amalan-amalan sunah ini akan diganjar pahala berlipat di bulan ini.

Sungguh beruntung mereka yang terbiasa melakukan amal shalih ini karena pada bulan ini akan mendapatkan pahalan yang lebih besar dibandingkan saat dilakukan pada hari-hari lainnya.

Namun bagi kita yang mungkin belum terbiasa, maka bisa memulai melakukan amal shalih dari yang mudah dan sederhana. Hingga diharapkan kegiatan ini akan menjadi sebuah kebiasaan.

Puasa Arafah yang jatuh besok, Kamis (5 Juni 2025), adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Manfaatkan momen ini untuk meraih ampunan, meningkatkan ketakwaan, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

Siapkan niat malam ini, bangun untuk sahur, dan jalankan puasa dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah SWT menerima semua amalan kita di hari-hari mulia ini dan menjadikan kita insan yang lebih baik.

Semoga membantu!

Keutamaan dan Pahala Besar Puasa Arafah

Panduan Puasa Arafah

Jadwal Puasa Arafah 2025

Niat Puasa Arafah

Tata Cara Puasa Arafah

Mengapa Puasa Arafah Tak Boleh Dilewatkan?

Amalan Lain Menyempurnakan 10 Hari Dzulhijjah

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *