978 Kios di Jalur Wisata Ciater Dibongkar, Pemprov Beri ‘Uang Tunggu’

Posted on

Ratusan bangunan liar di sepanjang Jalan Raya Bandung – Subang dibongkar oleh petugas gabungan. Pembongkaran dilakukan untuk menata ulang jalur dan mengembalikan fungsi kawasan.

Sekda Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, pembongkaran yang dilakukan sejak Senin (11/8) kemarin masih berlangsung hingga hari ini oleh petugas gabungan dari Satpol PP Jabar dan Satpol PP Kabupaten Subang.

“Sedang berproses,” ucap Herman saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).

Herman menjelaskan, sebanyak 978 bangunan ditertibkan oleh petugas. Bangunan tersebut merupakan milik para pedagang yang berjualan di sepanjang jalur Cagak-Ciater-Tangkuban Parahu. Bila melihat hitungan jarak dari aplikasi Google Maps, panjang jalan yang ditertibkan sekitar 19 kilometer.

“Data saat ini kelompok masyarakat yang terdampak secara langsung adalah pedagang di sepanjang jalur Jalan Cagak-Ciater-Tangkuban Perahu dengan jumlah 978 pedagang,” katanya.

Adapun rinciannya, 233 pedagang berada di Desa Ciater Kecamatan Ciater, 202 pedagang di Desa Cisaat Kecamatan Ciater, 113 pedagang di Desa Palasari Kecamatan Ciater dan 430 pedagang di Kecamatan Jalancagak.

Herman menyebut, para pedagang yang terkena penertiban akan diberi ‘uang tunggu’ oleh pemerintah. Dari jumlah itu, baru 416 pedagang di Jalancagak yang telah menerima uang tunggu. Namun Herman tidak menjelaskan secara rinci berapa uang tunggu yang diberikan untuk pedagang.

“Jumlah pedagang yang belum mendapatkan uang tunggu sebanyak 548 pedagang. Rencananya dalam waktu dekat akan segera direalisasikan oleh Pak Gubernur (Pemda Jabar),” tutup Herman.

Purnama (41), mengaku cukup menyayangkan pembongkaran warung-warung di kawasan Ciater. Menurutnya, warung itu bisa menjadi tempat beristirahat usai menempuh perjalanan dari Subang menjadi Bandung.

“Saya kebetulan waktu itu datang ke sana malam hari, cukup terbantu juga dengan penerangannya. Kalau misal tidak ada warung jadi gelap, buat pengendara sepeda motor bakal cukup was-was,” kata Purnama.

Disayangkan Warga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *