Di tengah gemuruh dunia modern yang kian padat dan rakus sumber daya, kehidupan liar di Bumi perlahan memudar. Laporan terbaru Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature(IUCN) mencatat, lebih dari 47.000 spesies kini berstatus terancam punah. Sebagian di antaranya bahkan tinggal hitungan jari.
Melansir infoEdu, kepunahan ini bukan sekadar angka. Ia adalah cermin dari semakin sempitnya ruang alam dan masifnya aktivitas manusia. Laporan Living Planet 2024 mengungkapkan fakta mencengangkan populasi satwa liar rata-rata turun 73% sejak 1970.
Manajer Riset Konservasi di People’s Trust for Endangered Species, Nida Al-Fulaij, mengungkap sejumlah spesies yang keberadaannya kini sangat langka dan beberapa bahkan nyaris tak terlihat lagi di alam liar. Salah satunya, si mungil nan unik lumba-lumba vaquita, yang tubuh gempalnya menjadi simbol keputusasaan konservasi laut.
Berikut enam hewan terlangka di dunia berdasarkan data Nida Al-Fulaij dan World Wide Fund for Nature (WWF).
Dari sabana Afrika, kabar duka menggema: hanya dua betina badak putih utara yang tersisa di Cagar Alam Ol Pejeta, Kenya. Secara fungsional, spesies ini sudah di ambang kepunahan karena tak ada lagi pejantan.
Namun, harapan belum sepenuhnya padam. Para ilmuwan tengah bereksperimen dengan teknologi reproduksi canggih untuk menyelamatkan garis keturunan terakhir badak putih utara, upaya yang menjadi simbol perlawanan manusia terhadap waktu dan kelalaian masa lalu.
Di Afrika Selatan, ular kerdil Albany adder menjadi salah satu reptil paling sulit ditemukan di planet ini. Hanya 17 individu yang pernah tercatat.
Habitatnya terus menyusut akibat penambangan terbuka, pembangunan turbin angin, hingga proyek jalan raya.Setiap hektar tanah yang hilang berarti satu langkah lebih dekat pada kepunahan.
Di hutan-hutan Bhutan, lutung emas, dengan bulu krem berkilau keemasan dan wajah hitam legam, berayun di antara pepohonan. Tapi jumlah mereka kini kian menipis, populasinya menurun hingga 60%.
Primata elegan ini masuk daftar 25 primata paling terancam punah di dunia. Di balik keindahannya, langur emas menjadi simbol rapuhnya keseimbangan alam yang mudah retak oleh tangan manusia.
Di ujung utara Teluk California, Meksiko, lumba-lumba vaquita melawan kepunahan sendirian. Para ahli memperkirakan hanya 10 ekor yang tersisa di alam liar.
“Vaquita kecil membutuhkan keajaiban untuk selamat dari kepunahan,” tulis laporan dari Whale and Dolphin Conservation.
Endemik di wilayah laut seluas hanya 2.235 km², vaquita menjadi mamalia laut paling langka di dunia. Sekali tersangkut jaring ikan, satu jiwa pun hilang dan dunia kehilangan lagi sepotong keajaiban samudra.
Raja udara dari Andes ini kini terbang semakin jarang terlihat. Kurang dari 250 individu dewasa yang tersisa di alam liar, tersebar dari Kolombia hingga Argentina.
Burung pemangsa besar dengan bentang sayap hampir dua meter ini dikenal berburu tupai, oposum, hingga landak.
Namun, kebiasaannya memangsa ayam dan ternak membuatnya sering berkonflik dengan manusia.
Sayap yang dulu melambangkan kebebasan kini menjadi simbol keterasingan, terbang sendirian di langit yang makin sempit.
Dulu, buaya Siam merajai rawa-rawa dan sungai di seluruh Asia Tenggara. Kini, mereka telah punah di 99% wilayah jelajahnya.
Populasi di alam liar diperkirakan hanya sekitar 250 ekor. Sebagian kecil ditemukan di Pegunungan Cardamom, Kamboja, berkat program konservasi yang nyaris mustahil.
Penyebabnya beragam, alih fungsi lahan sawah, perburuan liar, alat tangkap ikan, hingga bendungan PLTA. Di antara beton dan sawah, buaya purba ini berjuang mempertahankan napas terakhirnya di dunia modern.
Artikel ini sudah tayang di infoEdu