Disfungsi ereksi dapat menjadi sebab keruntuhan rumah tangga. Disfungsi ereksi adalah bahasa halus dari impotensi, yaitu ketidakmampuan lelaki dalam mempertahankan ereksi sehingga salah satu pihak tidak mencapai klimaks ketika sapatemon.
Kondisi ini bisa dianggap sebagai ‘wanprestasi’ dalam rumah tangga, sebab dalam pandangan tertentu, berhubungan seksual merupakan perbuatan rekreasi halal yang dua pihak harus menikmatinya.
Ada banyak cara menghindarkan disfungsi ereksi. Di antaranya dengan berolah raga secara rutin. Kebugaran badan adalah kunci ‘kekuatan’. Satu di antara pilihan olah raga adalah berjalan kaki.
Telah banyak penelitian yang mengungkapkan korelasi antara berjalan kaki secara rutin setiap hari dengan kekuatan ereksi yang baik. Dengan demikian, berjalan kaki dapat menghindarkan disfungsi ereksi.
Berikut ini, infoJabar merangkum lima manfaat berjalan kaki untuk menghindarkan disfungsi ereksi. Simak yuk!
Menurut studi berjudul ‘Cardiovascular Implications of Erectile Dysfunction’ (implikasi kardiovaskular terhadap disfungsi ereksi) oleh Bryan G. Schwartz, MD. dan Robert A. Kloner, MD, PhD., dalam jurnal ‘Circulation’ volume 123, 2011, disebutkan disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan seorang pria dalam mempertahankan ereksinya.
Lebih jauhnya, disfungsi ereksi menyebabkan pria tidak bisa berhubungan seks sama sekali dengan pasangannya. Menurut studi itu, disfungsi ereksi terjadi pada 30 persen pria berumur 40-70 tahun. Dan hal itu mengganggu.
“Ada beberapa penyebab DE (disfungsi ereksi, red.), termasuk depresi, testosteron rendah, masalah saraf, dan beberapa obat-obatan, tetapi penyebab paling umum adalah masalah pembuluh darah yang disebut aterosklerosis (secara sederhana, sumbatan di aliran darah, red.).” tulis jurnal itu.
Dengan demikian, cara untuk kembali berfungsi ereksi adalah dengan melakukan berbagai hal yang membuat aliran darah di dalam tubuh lancar tampa sesuatupun hambatan.
Berjalan kaki berhubungan erat dengan kesehatan organ pernapasan. Kardiovaskular menjadi sangat sehat ketika seseorang melakukan jalan kaki secara rutin.
Dikutip dari situs Severn Clinics, jalan kaki adalah latihan kardiovaskular yang baik. Selain itu, jantung menjadi sehat. Apa dampak dari jantung yang sehat? Tentu saja, aliran darah menjadi sangat lancar ke seluruh tubuh termasuk ke area penis.
“Aliran darah yang lebih baik sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, sehingga berjalan kaki menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi pria yang mengalami disfungsi ereksi.” tulis situs itu.
Aterosklerosis atau hambatan aliran darah di antaranya disebabkan oleh lemak dan zat lainnya yang menumpuk di dalam arteri. Hal ini boleh jadi sebagai dampak dari berat badan yang tidak terkendali.
Berjalan kaki setiap hari, bisa mengendalikan berat badan. Dengan ini, aliran darah lambat laun akan kembali lancar seiring dengan lemak yang terbakar.
Kelebihan berat badan atau obesitas telah diakui sebagai faktor risiko signifikan untuk disfungsi ereksi. Pengendalian berat badan adalah kunci kekuatan ereksi yang maksimal.
“Berjalan kaki membantu membakar kalori dan dapat berkontribusi pada penurunan atau pemeliharaan berat badan. Menurunkan berat badan berlebih mengurangi beban pada jantung, melancarkan sirkulasi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang semuanya dapat meningkatkan fungsi ereksi.” tulis situs Severn Clinics.
Kegembiraan seseorang akan meningkat ketika berjalan kaki dan setelahnya. Itu karena berjalan kaki dapat mengeluarkan tekanan dalam batin (stress release). Selain sehat secara psikologis, tentu saja fisik pejalan kaki juga sangat sehat.
Tubuh yang tanpa stres berkorelasi dengan kekuatan ereksi. Karena itu, berjalan kaki rutin dapat menghindarkan diri dari disfungsi ereksi. Dan, yang perlu disadari, berjalan kaki tidak seperti berlari yang lebih melelahkan, berjalan kaki adalah sesuatu yang santai, tidak diburu waktu, dan sangat menyenangkan.
Berjalan kaki adalah perbuatan yang ritmis. Dengan ritme itu, timbullah sifat meditatif dari jalan kaki. Ketenangan yang muncul dari meditasi menghindarkan kecemasan. Dengan demikian, fungsi ereksi dapat kembali diraih.
Endurance atau daya tahan tubuh dapat ditingkatkan melalui jalan kaki. Kalau tubuh secara keseluruhan punya daya tahan yang bagus, tidak mustahil dengan organ vital punya endurance yang sama.
Berjalan kaki rutin setiap hari membuat tubuh bugar, sehingga tubuh punya daya tahan untuk melakukan aktivitas lain sehari-hari, juga punya daya tahan bagus untuk aktivitas seksual.
Ketika berjalan kaki, sejatinya seluruh tubuh tergerakkan, bukan hanya kaki. Bahu misalnya, menerima getaran ketika kaki menumbuk lintasan. Badan secara keseluruhan menjadi bergerak dan lebih sehat.
Badan yang sehat membuat tidur lebih berkualitas. Tidur lebih nyenyak punya korelasi dengan kesehatan organ vital. Tidur yang berkualitas dapat meningkatkan fungsi seksual.
Bagaimana agar berjalan kaki setiap hari tidak membosankan dan tidak membuat badan terasa sakit-sakit? Cobalah dengan menentukan target waktu dan rute yang akan ditempuh.
Disarankan untuk berjalan kaki selama 30 menit sehari. Berjalan kaki di pagi hari ketika udara masih segar sangat disarankan untuk dampak meditatif yang diraih.
Agar tidak bosan, cobalah untuk menentukan rute baru berjalan. Lebih enjoy kalau ada rute berputar. Yaitu, dari tempat berangkat, rute tersebut akan kembali ke tempat keberangkatan tanpa harus mengulangi jalan yang sama.
Apa itu Disfungsi Ereksi?
5 Manfaat Berjalan Kaki untuk Hindarkan Disfungsi Ereksi
1. Jalan Kaki Tingkatkan Kesehatan Organ Pernapasan
2. Jalan Kaki untuk Kendalikan Berat Badan
3. Jalan Kaki Bisa Kurangi Stres dan Kecemasan
4. Berjalan Kaki untuk Meningkatkan Daya Tahan
5. Berjalan Kaki Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Tips Berjalan Kaki Setiap Hari
Kegembiraan seseorang akan meningkat ketika berjalan kaki dan setelahnya. Itu karena berjalan kaki dapat mengeluarkan tekanan dalam batin (stress release). Selain sehat secara psikologis, tentu saja fisik pejalan kaki juga sangat sehat.
Tubuh yang tanpa stres berkorelasi dengan kekuatan ereksi. Karena itu, berjalan kaki rutin dapat menghindarkan diri dari disfungsi ereksi. Dan, yang perlu disadari, berjalan kaki tidak seperti berlari yang lebih melelahkan, berjalan kaki adalah sesuatu yang santai, tidak diburu waktu, dan sangat menyenangkan.
Berjalan kaki adalah perbuatan yang ritmis. Dengan ritme itu, timbullah sifat meditatif dari jalan kaki. Ketenangan yang muncul dari meditasi menghindarkan kecemasan. Dengan demikian, fungsi ereksi dapat kembali diraih.
Endurance atau daya tahan tubuh dapat ditingkatkan melalui jalan kaki. Kalau tubuh secara keseluruhan punya daya tahan yang bagus, tidak mustahil dengan organ vital punya endurance yang sama.
Berjalan kaki rutin setiap hari membuat tubuh bugar, sehingga tubuh punya daya tahan untuk melakukan aktivitas lain sehari-hari, juga punya daya tahan bagus untuk aktivitas seksual.
Ketika berjalan kaki, sejatinya seluruh tubuh tergerakkan, bukan hanya kaki. Bahu misalnya, menerima getaran ketika kaki menumbuk lintasan. Badan secara keseluruhan menjadi bergerak dan lebih sehat.
Badan yang sehat membuat tidur lebih berkualitas. Tidur lebih nyenyak punya korelasi dengan kesehatan organ vital. Tidur yang berkualitas dapat meningkatkan fungsi seksual.
Bagaimana agar berjalan kaki setiap hari tidak membosankan dan tidak membuat badan terasa sakit-sakit? Cobalah dengan menentukan target waktu dan rute yang akan ditempuh.
Disarankan untuk berjalan kaki selama 30 menit sehari. Berjalan kaki di pagi hari ketika udara masih segar sangat disarankan untuk dampak meditatif yang diraih.
Agar tidak bosan, cobalah untuk menentukan rute baru berjalan. Lebih enjoy kalau ada rute berputar. Yaitu, dari tempat berangkat, rute tersebut akan kembali ke tempat keberangkatan tanpa harus mengulangi jalan yang sama.







