Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengangkat 5.812 pegawai honorer di lingkungan Pemkab Bandung Barat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
5.812 PPPK paruh waktu itu mengikuti prosesi pelantikan dan penandatangan Surat Keputusan (SK) di Bale Gempungan, Gedung B Lantai 4, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat pada Jumat (14/11/2025).
Dari 5.812 PPPK yang dilantik, hanya 100 orang yang datang langsung. Sementara sisanya menjalani prosesi pelantikan secara daring di masing-masing wilayah dan tempatnya mengabdi.
“Hari ini kita mengangkat sebanyak 5.812 PPPK paruh waktu. Ini komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat juga,” kata Jeje saat ditemui usai pelantikan.
Berdasarkan informasi dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB, paling banyak PPPK paruh waktu itu pada formasi guru dengan jumlah 2.043 orang. Kemudian teknis di OPD sebanyak 1.893 orang, teknis kesehatan sebanyak 328 orang, teknis sekolah sebanyak 1.043 orang, dan tenaga kesehatan sebanyak 505 orang.
“Paling banyak itu formasi guru dan tenaga pendidik. Tadi kita lihat mereka yang diangkat jadi PPPK paruh waktu ini sangat bahagia setelah sekian lama mengabdi tapi statusnya kan honorer,” kata Jeje.
Pengangkatan PPPK paruh waktu di Bandung Barat, kata Jeje, masih sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB. Sebab di kala banyak daerah yang tak mengangkat PPPK paruh waktu, namun hal sebaliknya dilakukan Bandung Barat.
“Masih sesuai dengan Permenpan RB, tidak menyalahi aturan. Saya memang bercita-cita ingin membuat mereka mendapatkan haknya, semua bisa bahagia terutama para tenaga pengajar ya,” kata Jeje.
Setelah menerima SK pengangkatan sebagai PPPK paruh waktu, Jeje mengultimatum agar mereka bisa segera bekerja dengan maksimal dan selaras dengan visi serta misi pasangan Jeje-Asep Ismail.
“Saya ingatkan mereka bekerja sesuai visi misi kami, bekerja dengan hati, responsif terhadap masyarakat, melayani masyarakat dengan maksimal, dan menjaga nama baik pemerintah daerah,” ujar Jeje.







