4 Korban Masih Tertimbun Longsor Tambang di Gunung Kuda baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Hingga hari kelima usai tragedi longsor di lokasi tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, tim SAR gabungan masih belum berhasil menemukan empat korban yang diduga tertimbun material longsoran. Operasi pencarian terus dilakukan secara maksimal, meskipun dihadapkan pada medan berat dan potensi longsor susulan yang tinggi.

Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, mengatakan bahwa pencarian sudah dimulai sejak pagi, Selasa (3/6/2025), namun hingga petang belum membuahkan hasil.

“Pencarian hari ini masih nihil. Namun kami tidak akan menyerah, tim akan terus berupaya sekuat tenaga,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

Yusron menjelaskan bahwa operasi pencarian hari kelima diawali dengan doa bersama, sebagai bentuk solidaritas dan harapan agar para korban segera ditemukan dalam kondisi apa pun. Namun karena faktor keselamatan, pencarian terpaksa dihentikan sementara pada sore hari.

“Situasi di lapangan sangat berisiko. Potensi longsoran susulan cukup tinggi, sehingga evakuasi kami hentikan sementara. Operasi akan dilanjutkan besok pagi, diawali dengan doa lintas agama bersama Forkopimda dan keluarga korban,” lanjutnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Cirebon, masa pencarian dibatasi dalam periode tanggap darurat selama tujuh hari, yaitu hingga 6 Juni 2025. Setelah masa tersebut, akan dilakukan evaluasi bersama keluarga korban dan pemerintah daerah untuk menentukan arah pencarian berikutnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono, menyebut bahwa tantangan terbesar dalam proses pencarian saat ini adalah kondisi geologi yang tidak stabil. Berdasarkan hasil inspeksi dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM, terdapat sembilan titik patahan tanah aktif di kawasan Gunung Kuda.

“Salah satu patahan bahkan memiliki panjang sekitar 100 meter dan terus bergerak. Struktur tanah yang miring dan rawan runtuh membuat kami harus bekerja sangat hati-hati,” ujarnya.

Mamang menambahkan, pergerakan tanah dipantau secara berkala setiap 10 hingga 15 menit menggunakan alat total station milik PT Indocement. Data pemantauan dikirim langsung ke tim SAR di lapangan yang bekerja di zona merah, yakni di titik A dan B, lokasi di mana korban terakhir diketahui berada.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Seluruh operasi berada dalam kendali penuh. Tim hanya boleh bekerja ketika zona dinyatakan aman. Keselamatan personel adalah prioritas utama,” tegasnya.

Adapun empat korban yang hingga kini masih dalam pencarian adalah Muniah (45), Tono (57), Dedi Setiadi (47), dan Nurakman (51), semuanya merupakan warga Kabupaten Cirebon. Mereka diduga berada di lokasi saat longsor terjadi pada Jumat lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *