Makanan dengan kandungan minyak babi tengah menjadi sorotan saat ini. Pasalnya, secara kasat mata hidangan yang mengandung minyak babi atau lard memang sulit dikenali.
Dikutip dari , spesialis gizi klinik dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK, memang tidak mudah untuk membedakan makanan yang diolah memakai minyak babi dengan yang tidak. Minyak babi memang memiliki aroma yang amis, tapi sulit dibedakan ketika sudah dimasak.
Kendati begitu, kata Dessy ada tiga ciri yang mungkin bisa dikenali terkait makanan yang mengandung minyak babi.
“Soalnya kan aromanya udah nyampur sama apa yang dimasak itu ya. Cuma, kalau yang saya ketahui, dia aftertaste-nya pun kadang agak beda. Jadi kalau yang si penggunaan minyak babi ini dia ada aftertaste yang lebih berasa berlemak,” kata dr Dessy kepada infocom, Jumat (30/5/2025).
Jika tanpa ada campuran produk hewan yang dimasak, rasa amisnya cukup berlebihan mungkin bisa menjadi salah satu pembedanya. Namun, terkadang ada bakmi yang ada campuran daging, itulah yang sulit dibedakan.
Namun, jika dihadapkan dengan minyak yang belum diolah, maka terlihat perbedaannya. Minyak babi memiliki titik leleh yang lebih tinggi yaitu di 30-40 derajat celcius, sementara minyak kelapa sawit di 24-26 derajat celcius.
Ketika dalam keadaan sama-sama beku, misalnya di udara yang cukup dingin, maka minyak babi warnanya lebih pucat, sementara minyak kelapa terlihat lebih putih.
“Kalaupun pada saat dia sama-sama mencair si minyak babi ini warnanya juga akan lebih pucat, jadi kuning pucat, kalau yang si minyak kelapa itu kan dia lebih ke kuning bening. Perbedaannya itu sih secara visualnya,” kata dr Dessy.
Artikel ini telah tayang di