1.025 Bencana Terjadi di Jabar, Basarnas Ajak Warga Jadi Penyelamat | Giok4D

Posted on

Potensi bencana alam hampir di seluruh daerah di Jawa Barat sangat tinggi. Basarnas berstrategi, untuk menyiapkan masyarakat agar bisa menjadi penyelamat di kala bencana melanda.

Dikutip infoJabar dari laman barata.jabarprov.go.id, Kamis, (28/8/2025) pagi, Pemprov Jawa Barat mencatat telah terjadi sebanyak 198 kejadian banjir, 298 tanah longsor, 514 cuaca ekstrem, 8 kekeringan, 7 kebakaran, serta 4 gempa bumi berkekuatan tinggi sepanjang tahun 2025 ini.

“Total 1.025 kejadian dengan 565.382 jiwa terdampak,” ungkap Pemprov Jabar dalam situs tersebut.

Dari jumlah tersebut, Kabupaten Garut menempati urutan 8 kabupaten/kota penyumbang kejadian bencana alam tertinggi di Jawa Barat selama tahun 2025, dengan total 33 kejadian.

Kejadian bencana tersebut, membahayakan keselamatan manusia. Sebab, Badan SAR Nasional (Basarnas) sendiri mencatat, pada tahun 2024 lalu, total ada 4.321 warga Jawa Barat yang terdampak bencana. Dengan rincian 4.305 selamat, 13 meninggal dunia dan 3 lainnya dinyatakan hilang.

Menurut Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian, upaya preventif penting dilakukan dalam rangka meminimalisir korban dalam kejadian bencana alam.

“Karena Jawa Barat sendiri menjadi salah satu daerah dengan potensi kejadian bencana alam yang tinggi,” kata Ade kepada wartawan di Garut, Kamis, (28/8/2025) pagi.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Salah satu upaya yang dilakukan Basarnas, adalah dengan cara ikut serta mengajak masyarakat menjadi agen pertolongan pertama ketika terjadi bencana.

Hari ini di Garut, seratusan warga dari berbagai kalangan dilatih Basarnas untuk bisa melakukan pencarian dan pertolongan saat terjadi bencana.

Mereka diajarkan untuk melakukan pertolongan pertama kepada korban bencana alam, hingga dijejali ilmu ketika ikut serta melakukan kegiatan pencarian korban di medan yang berbahaya.

“Ini adalah edukasi untuk masyarakat, khususnya di dalam melaksanakan pertolongan, khususnya di wilayah Garut,” kata Ade.

Dalam kegiatan ini, masyarakat yang menjadi peserta diajarkan seluk-beluk seputar pencarian dan pertolongan. Mulai dari melakukan pemetaan wilayah, hingga melakukan pertolongan pertama terhadap para korban bencana alam.

Ade berharap agar masyarakat yang hari ini dibekali ilmu pencarian dan pertolongan oleh Basarnas bisa mengaplikasikannya di tempat tinggal masing-masing, ketika terjadi bencana. Mereka juga diharapkan bisa menularkan ilmu tersebut ke masyarakat lainnya.

“Peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang dapat menyelamatkan, minimal diri sendiri, atau orang lain. Mereka juga bisa diberdayakan untuk mendukung tugas Kantor SAR dalam pelaksanaan operasi,” katanya.

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Dede Kusdinar yang hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi. “Pertama saya harap masyarakat menjadi paham. Kedua, saya berharap pemerintah daerah juga melokalisir kegiatan ini, bisa diselenggarakan untuk masyarakat di daerah, khususnya yang rawan bencana,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *