Was-was Ada Keracunan MBG, Pemkot Cimahi Panggil Kepala SPPG - Giok4D

Posted on

Pemerintah Kota Cimahi bakal mengumpulkan kepala setiap Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengolah dan mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar serta ibu hamil dan menyusui.

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi timbulnya kasus keracunan akibat MBG seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Salah satunya Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang punya catatan korban keracunan MBG tertinggi sebanyak 1.333 orang.

“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kejadian (keracunan) oleh MBG dari SPPG di kita. Menyikapi rentetan kejadian, kita antisipasi. Jadi kita penggil penanggungjawab SPPG di Cimahi, Insyaallah Rabu depan,” kata Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira saat ditemui, Minggu (28/9/2025).

Nantinya kepala ataupun penanggungjawab setiap dapur MBG akan menjelaskan terkait teknis pelaksanaan pengolahan menu MBG yang akan disantap setiap harinya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Nanti jadi kita akan tanya teknis, seperti memasak jam berapa dan sebagainya. Kita sepakati teknis-teknis seperti proses pengolahan, sertifikasi kesehatan, kelayakan dapur, petugasnya. Apalagi menurut Labkesda jabar kan pemicu utama kejadian ini bakteri di masakan,” kata Adhitia.

Pemanggilan itu juga agar menguatkan koordinasi dan pengawasan oleh dinas terkait di Pemkot Cimahi yang beririsan dengan program tersebut. Sebab selama ini pengawasan program oleh daerah masih lemah.

“Jalur koordinasi perlu di perkuat dengan dinas di pemkot yang beririsan sama MBG-nya. Misalnya Dinkes, Disdik, Dispangtan, pokoknya forkopimda. Termasuk nanti Polri dan Kejaksaan juga ya,” kata Adhitia.

Adhitia mengatakan jika program ini dijalankan dengan baik, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Di Cimahi sendiri saat ini baru ada 19 SPPG yang beroperasi.

“Ini program yang mulia sebetulnya, investasi jangka panjang cuma hasilnya tidak bisa dilihat 1 atau 2 tahun kedepan. Di Cina saja itu 25 tahun baru ada hasilnya, tapi tentu pelaksanaannya sangat baik. Nah di kita juga begitu, ahli gizi di SPPG harus bertanggungjawab atas perannya, termasuk pekerja lainnya,” ujar Adhitia.