Wamenko Polkam Kunjungi Sekolah Rakyat di Bogor, Dorong Pendidikan Karakter

Posted on

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (7/8/2025). Dalam kunjungan tersebut, Lodewijk memberikan, motivasi kepada para siswa dan meninjau langsung fasilitas serta layanan pendidikan di sekolah berbasis asrama tersebut.

Sekitar 100 siswa menyambut kedatangan Lodewijk dengan semangat, meneriakkan yel-yel penyemangat di bawah terik matahari sesaat setelah ia turun dari kendaraan dinas.

“Sekolah rakyat ini salah satu upaya Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan. Anak-anak di sini mendapatkan pendidikan, makanan, seragam, dan tempat tinggal secara gratis. Ini layaknya sekolah berasrama unggulan,” ujar Lodewijk dalam sambutannya.

Ia menyampaikan, bahwa fasilitas pendidikan yang tersedia sudah sangat memadai untuk jenjang SMP. Di antaranya terdapat ruang kelas, laboratorium, ruang OSIS, ruang kesehatan, tempat ibadah, serta sistem keamanan yang tertutup dan terpantau.

Menurutnya, sistem boarding school mampu membentuk karakter dan kedisiplinan melalui kebersamaan.

“Jiwa korsa itu lahir dari penderitaan bersama. Anak-anak di sini belajar saling bantu dan tumbuh dalam solidaritas,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan gizi siswa. Makanan yang disediakan telah mengikuti standar dan terus ditingkatkan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak.

“Kalau dari SMP sudah dibekali dengan pendidikan karakter seperti ini, mereka punya peluang besar melanjutkan ke SMA unggulan, universitas, bahkan ke akademi militer atau kepolisian,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Lodewijk turut menyerahkan bantuan perlengkapan olahraga guna mendorong aktivitas fisik dan semangat kebersamaan di kalangan siswa.

Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 merupakan bagian dari program pendidikan inklusif yang menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera. Program ini dirancang untuk membangun kemandirian, kedisiplinan, dan mendorong transformasi sosial dari akar.

“Banggakan orang tua kalian. Dua puluh sampai dua puluh tiga tahun lagi, buktikan bahwa kalian adalah anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara,” Lodewijk memungkasi.