Wakil Bupati Cirebon Dukung Penutupan Tambang di Gunung Kuda update oleh Giok4D

Posted on

Pemerintah Kabupaten Cirebon secara tegas mendukung penghentian sementara seluruh aktivitas penambangan di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang yang dilakukan oleh Pemprov Jabar. Menyusul bencana longsor yang menewaskan 14 orang dan menyebabkan 8 lainnya masih dalam pencarian.

Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman dalam keterangannya di lokasi kejadian, menyatakan bahwa pihaknya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon dan dinas terkait di tingkat provinsi akan bergerak cepat untuk menanggulangi dampak bencana serta mencegah jatuhnya korban susulan.

“Kami bersama Forkopimda dan didampingi Sekda Jawa Barat telah sepakat untuk bertindak cepat dan tepat. Tidak boleh ada korban tambahan. Surat Keputusan status tanggap darurat dan pembentukan posko bencana akan dikeluarkan malam ini,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

Agus juga menegaskan bahwa Pemkab Cirebon mendukung penuh langkah Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat untuk menutup seluruh aktivitas pertambangan di kawasan tersebut. “Dilihat dari kondisi tambang dan risikonya, kami sepakat bahwa penutupan sementara ini adalah langkah yang tepat,” tambahnya.

Pemeriksaan Hukum Berlangsung, 5 Orang Sudah Dimintai Keterangan

Sementara itu, Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai proses penyelidikan terhadap penyebab bencana. Sejumlah pihak telah dimintai keterangan, termasuk pemilik tambang, kepala teknik tambang, serta beberapa karyawan.

“Saat ini sudah ada lima orang yang kami mintai keterangan. Kami juga akan meminta keterangan dari operator lainnya yang masih kami tunggu kedatangannya. Proses hukum berjalan bersamaan dengan proses evakuasi bilamana ditemukan unsur pidana,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini 14 korban telah berhasil diidentifikasi. Sebanyak 13 jenazah dilarikan ke RSUD Arjawinangun dan satu korban lainnya di RS Sumber Hurip. Selain itu, empat orang korban luka ringan telah menjalani rawat jalan dan kembali ke rumah masing-masing.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan adanya pelanggaran dalam operasional tambang, Sumarni mengungkapkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung. Ia menyebutkan bahwa kejadian ini memiliki keterkaitan dengan insiden longsor sebelumnya yang terjadi pada Februari lalu, di mana pihak kepolisian juga telah melakukan penyelidikan awal.

“Kami masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian atau pelanggaran dalam operasional tambang ini. Terlebih sebelumnya di bulan Februari kami juga telah melakukan proses hukum terhadap kejadian serupa dan sudah dipasang police line. Jika terbukti ada pelanggaran, tentu akan ada konsekuensi hukum,” tegasnya.

Saat ini, aparat dan tim gabungan masih terus mendata laporan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga. Sementara itu, 8 korban lainnya yang diduga masih tertimbun akan kembali dicari setelah asesmen keamanan lokasi selesai dilakukan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Dugaan Pelanggaran dan Penyelidikan Lanjutan