Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Kabupaten Sumedang digelar di Bale Sawala Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, pada Senin (1/12/2025). Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang hadir langsung pada peringatan ini pun meminta kepada semua pihak untuk menghilangkan stigma pada HIV-AIDS.
Pertama, dalam sambutannya, Dony menyampaikan peringatan Hari AIDS Sedunia merupakan momentum penting untuk memperkuat kepedulian dan kesadaran masyarakat. “Kegiatan ini sangat berwarna dan penuh makna. Saya bersyukur karena acara ini mencerminkan pendekatan pembangunan di Kabupaten Sumedang,” ujar Dony.
Dony mengatakan visi dan misi pembangunan Sumedang sendiri berlandaskan tiga pondasi utama yang diantaranya yakni agama, budaya, dan teknologi.
“Agama menjadi arah, budaya memperkuat etos kerja, dan teknologi mempercepat setiap langkah. Tiga pondasi inilah yang menjadi dasar dalam mengeksekusi visi misi Kabupaten Sumedang,” katanya.
Selain itu, Dony menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam pembangunan daerah. Hadirnya berbagai unsur di acara yang digelar di lingkungan kampus, menurutnya, memiliki pesan kuat tentang sinergi lintas sektor.
Sementara berbicara mengenai transportasi kesehatan, Dony menegaskan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah bukan hanya mengobati, tetapi juga menjaga masyarakat tetap sehat melalui pendekatan promotif dan preventif.
“Penanggulangan kesehatan dimulai dari promosi kesehatan, pencegahan, hingga kuratif dan rehabilitatif. Karena itu HIV/AIDS bukan hanya persoalan medis, melainkan juga persoalan cara berpikir, sikap, serta cara pandang,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa HIV/AIDS dapat menimpa siapa saja, dan tidak selalu berkaitan dengan perilaku berisiko. Menurutnya, ketidaktahuan dan stigma justru sering menjadi faktor yang memperburuk keadaan.
“Mengatasi HIV/AIDS bukan hanya soal obat, tetapi bagaimana kita berpikir dan bersikap dalam menangani persoalan ini,” kata Dony.
Dony juga menegaskan bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia harus menjadi momentum untuk menyapa dan mendengarkan suara mereka yang selama ini mungkin terpinggirkan akibat stigma.
“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat yang terinfeksi HIV/AIDS, para penggiat, dan komunitas, kalian tidak sendirian. Kita harus meningkatkan empati dan memastikan tidak ada satu pun warga Sumedang yang terasing karena status kesehatannya,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Dony mengajak seluruh masyarakat menjadikan Hari AIDS Sedunia sebagai refleksi bersama untuk menjadi bagian dari solusi, terutama dengan mengubah cara pandang terhadap HIV/AIDS.
“Pemerintah akan terus hadir. Saat ini 35 puskesmas bersama rumah sakit daerah sudah siap memberikan layanan tes HIV/AIDS,” pungkasnya.
