Ternyata Ini yang Bikin Sate Maranggi Jadi Lezat Banget

Posted on

Sate maranggi dikenal sebagai salah satu makanan khas dari Jawa Barat, khususnya Purwakarta. Makanan ini digemari banyak orang.

Itu karena sate maranggi punya rasa yang lezat. Sehingga, tak heran banyak yang menggemarinya.

Bahkan, saat mengunjungi Purwakarta, tak lengkap rasanya jika tak icip-icip sate maranggi. Namun, kini sate maranggi ada di berbagai daerah. Jadi, infoers tak perlu jauh-jauh ke Purwakarta jika ingin menikmatinya.

Lantas, apa yang membuat sate maranggi lezat? Apa yang membedakannya dari sate lain pada umumnya? Simak ulasannya, yuk!

Sebelum mencari tahu asal kelezatannya, ada baiknya untuk mengulas sejarah singkat dari Sate Maranggi. Dikutip dari laman resmi Disparbud Jabar, menurut beberapa sumber, Sate Maranggi berasal dari Purwakarta dan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pendapat lain menyebutkan, Sate Maranggi mulai populer sekitar tahun 1960-an.

Kata ‘maranggi’ berasal dari bahasa Sunda yang berarti tukang ukir atau pandai besi. Konon, dulunya sate ini sering disajikan untuk kalangan para pengrajin besi dan kayu sebagai makanan penambah stamina.

Awalnya, sate maranggi hanya ditemui di beberapa desa wilayah Purwakarta. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, sate maranggi menjadi hidangan utama yang diburu banyak orang.

Pertanyaannya, apa yang membedakan sate maranggi dengan sate lainnya? Rahasianya ternyata terletak di bumbu marinasi.

Sebagai bahan utama, sate maranggi biasanya menggunakan potongan daging sapi atau daging kambing muda. Sebelum dibakar di atas arang, daging terlebih dulu direndam ke dalam racikan bumbu rempah.

Nah, ini nih, bumbunya terdiri dari ketumbar, bawang putih, jahe, serta campuran kecap manis. Proses marinasi biasanya memakan waktu dua sampai enam jam, tergantung kebutuhan.

Proses marinasi itulah yang membuat sate maranggi menjadi sangat lezat. Biasanya, kuliner ini disantap dengan sambal tomat atau guyuran kecap manis.

Namun, di Kabupaten Cianjur berbeda. Sate maranggi dinikmati bersama ketan bakar dan olahan bumbu oncom.

Kamu lebih tertarik versi Purwakarta atau Cianjur? Keduanya sama-sama memanjakan lidah. Apalagi kuliner ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak 2018.

Pertanyaannya, apa yang membedakan sate maranggi dengan sate lainnya? Rahasianya ternyata terletak di bumbu marinasi.

Sebagai bahan utama, sate maranggi biasanya menggunakan potongan daging sapi atau daging kambing muda. Sebelum dibakar di atas arang, daging terlebih dulu direndam ke dalam racikan bumbu rempah.

Nah, ini nih, bumbunya terdiri dari ketumbar, bawang putih, jahe, serta campuran kecap manis. Proses marinasi biasanya memakan waktu dua sampai enam jam, tergantung kebutuhan.

Proses marinasi itulah yang membuat sate maranggi menjadi sangat lezat. Biasanya, kuliner ini disantap dengan sambal tomat atau guyuran kecap manis.

Namun, di Kabupaten Cianjur berbeda. Sate maranggi dinikmati bersama ketan bakar dan olahan bumbu oncom.

Kamu lebih tertarik versi Purwakarta atau Cianjur? Keduanya sama-sama memanjakan lidah. Apalagi kuliner ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak 2018.