Tak Sekadar Ujian, TKA Jadi Ajang Ukur Diri bagi Siswa SMAN 5 Sukabumi baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Suasana ruang komputer SMAN 5 Kota Sukabumi pagi ini terasa berbeda. Deretan komputer menyala, dan siswa berseragam putih abu-abu tampak fokus menatap layar monitor.

Hari ini mereka menjalani Tes Kompetensi Akademik (TKA), ujian yang menjadi tolok ukur kemampuan akademik siswa sekaligus bagian dari persiapan menuju perguruan tinggi. Program yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini dilaksanakan secara serentak.

“Deg-degan banget karena ini baru pertama kali,” kata Mahar Monita (17), salah satu peserta TKA saat ditemui infoJabar, Senin (3/11/2025).

“Kalau mau tanya ke orang lain juga nggak bisa karena belum ada yang punya pengalaman,” sambungnya.

Ia menuturkan, sebelum melaksanakan ujian pada hari ini, pihak sekolah sudah menyiapkan siswa melalui gladi bersih seminggu sebelumnya. Mahar sendiri memilih mata pelajaran Fisika dan Biologi karena berencana melanjutkan ke jurusan Teknik Lingkungan.

“Simulasinya berjalan lancar, persis seperti ujian sekarang. Kami juga dapat tambahan waktu belajar, terutama untuk pelajaran Fisika,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Rado Ar Rahman (17) yang juga mengikuti ujian sesi pertama. Ia mengaku lega setelah berhasil melewati tahap awal.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Hari ini pelajaran wajib, ada Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Besok baru pelajaran pilihan,” kata Rado.

Berbeda dengan Mahar, Rado memilih Biologi dan Bahasa Indonesia tingkat lanjut karena bercita-cita kuliah di jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (UNPAD). Menurutnya, latihan dan gladi bersih sangat membantu dalam menghadapi ujian ini.

“Awalnya komputer sempat error (saat simulasi) tapi setelah seminggu gladi bersih, semua lancar. Soalnya juga variatif, ada yang gampang ada yang bikin mikir,” katanya sambil tersenyum.

Bagi Mahar, Rado, dan ratusan siswa lainnya, TKA bukan sekadar ujian, melainkan pengalaman pertama untuk menilai kemampuan diri sebelum melangkah ke dunia perkuliahan.

“Kalau pun nanti nggak lolos SNBP, masih bisa coba jalur lain. Yang penting sekarang tahu kemampuan diri,” kata Rado optimis.

Pelaksanaan TKA di SMAN 5 dibagi menjadi dua gelombang, yakni Senin-Selasa untuk gelombang pertama dan Rabu-Kamis untuk gelombang kedua. Setiap gelombang terdiri dari tiga sesi, dimulai pukul 07.30 hingga 16.30.

Dua ruang laboratorium komputer pun disiapkan dengan kapasitas 30-35 siswa per ruangan. Di SMAN 5 Kota Sukabumi, lebih dari 400 siswa mengikuti TKA tahun ini.

Sekretaris Panitia Pelaksanaan TKA SMAN 5 Kota Sukabumi, Nining Yuningsih mengatakan, pelaksanaan ujian ini merupakan upaya sekolah mendukung siswa yang ingin melanjutkan kuliah.

“Dari pemerintah memang tidak diwajibkan, tapi kami menganjurkan semua siswa ikut. Minimal mereka bisa belajar dan mengukur kemampuan. Sekalipun nanti tidak melanjutkan kuliah, nothing to lose, tidak ada yang sia-sia,” ujarnya.

Proses persiapan TKA dimulai sejak awal Oktober melalui simulasi, kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih seminggu sebelum ujian.

“Gladi kemarin benar-benar sama seperti pelaksanaan sekarang, hanya jenis soalnya yang berbeda. Jadi anak-anak sudah terbiasa dengan waktu ujian dan sistemnya,” jelas Nining.

Ia menambahkan, bentuk soal TKA saat ini lebih menekankan pemahaman konsep dibanding sekadar berhitung. “Kalau dulu Fisika identik dengan hitung-hitungan, sekarang dalam satu soal bisa ada unsur konsep dan perhitungan sekaligus. Anak-anak diminta bukan hanya jago berhitung tapi juga paham konsep,” sambungnya.

Sejauh ini, pelaksanaan TKA di SMAN 5 berjalan lancar. Meski pada gladi bersih sempat ada kendala server yang membuat beberapa siswa keluar tiba-tiba dari sistem, masalah tersebut tak lagi muncul pada hari ujian.

“Kekhawatiran kami hanya di komputer, karena dipakai tiga sesi dalam sehari. Tapi sejauh ini semua berfungsi dengan baik,” ujar Nining.

TKA sendiri digunakan sebagai salah satu instrumen untuk seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP maupun ikatan dinas. “Sejauh yang kami tahu, penilaiannya 50 persen dari rapor dan 50 persen dari nilai TKA,” tambahnya.

Pihaknya berharap, proses TKA ini dapat diselesaikan dengan lancar. Para siswa pun diharapkan dapat mengikuti ujian dengan baik tanpa ada kendala hingga Kamis (6/11) mendatang.