Sulitnya Lulusan SMA Dapat Kerja di Cimahi, Ujung-ujungnya Kursus Jahit

Posted on

Salsabila Hayyida, fokus mengolah kain menjadi barang jadi seperti pakaian serta olahan turunannya. Padahal ia sama sekali tak memiliki pengalaman sebagai penjahit usai lulus sekolah.

Gadis 22 tahun itu kini berniat menjadi seorang penjahit meskipun bukan lulusan SMK. Langkahnya diawali dengan ikut pelatihan sebagai penjahit agar bisa bertahan hidup sembari menunggu kesempatan bekerja.

Keputusannya belajar menjahit juga merupakan buntut dari sulitnya mencari pekerjaan di Cimahi. Dua tahun lebih selepas lulus SMA, selama itu juga ia pontang-panting melamar pekerjaan namun tak ada panggilan sama sekali.

“Iya karena ngelamar kerja kesana ke sini susah, akhirnya ada tawaran kursus menjahit ya saya ambil. Siapa tahu ini jadi bekal saya buat bisa kerja nantinya,” kata Salsabila saat ditemui, Kamis (17/7/2025).

Ia memfokuskan dirinya pada tujuan yang saat ini sudah ada di dalam benaknya, menjadi seorang penjahit di sektor industri Kota Cimahi. Kalaupun tidak, kedepannya ia bisa membuka usaha sebagai penjahit rumahan.

“Ya inginnya dapat kerja di industri, karena kan banyak ya industri tekstil di Cimahi. Kalau enggak, paling buka tempat jahit di rumah,” kata Salsabila.

Selama menjalani kursus menjahit 14 hari lamanya, ia kini sudah luwes meskipun masih terus mengasah diri dengan ragam alat menjahit, seperti mesin jahit, mesin obras, hingga mesin overdeck.

“Informasinya nanti mau ada kunjungan ke industri juga, biar kita yang sudah menjalani pelatihan ini bisa ada pengalaman lebih. Syukur-syukur bisa masuk ke industrinya langsung,” kata Salsabila.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, pada tahun 2024 kemarin ada sebanyak 27.979 orang atau sebanyak 8,97 persen tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Cimahi. Angka itu menjadi gambaran beratnya pekerjaan rumah buat pemerintah daerah dalam pengentasan pengangguran.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan mereka yang mengikuti kursus menjahit kali ini merupakan peserta program peningkatan kompetensi SDM siap kerja. Harapannya bisa langsung disalurkan ke perusahaan swasta.

“Hari ini misalnya, ada 83 orang yang ikut pelatihan menjahit, nantinya mereka disiapkan untuk bekerja di Cimahi,” kata Ngatiyana.

Program peningkatan SDM melalui pelatihan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan masalah pengangguran. Harapannya dalam 5 tahun kedepan, angka pengangguran bisa berkurang.

“Saya tekankan agar selama satu tahun minimal bisa menyiapkan 2.000 orang siap bekerja di industri. Kami terus berupaya mengurangi angka pengangguran yang ada di Kota Cimahi,” kata Ngatiyana.