Siapkah Indonesia Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir?

Posted on

Tiga tahun ke depan Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Senin (20/10) lalu.

Namun, belum diketahui model, tipe, atau pilihan mesin dari calon mobil nasional Indonesia yang bakal diluncurkan tiga tahun lagi.

Dilansir infoJabar dari infoOto, pada gelaran pameran GIIAS 2025, sebuah mobil listrik dengan konsep buatan Indonesia yang disebut-sebut sudah mendapat persetujuan Prabowo dipamerkan dalam acara itu.

Mobil listrik konsep yang dimaksud adalah i2C atau Indigenous Indonesian Car. Desain mobil konsep ini dikerjakan oleh PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign asal Italia.

Mobil konsep i2C ini ditampilkan dalam bentuk clay model skala 1:1. Kehadiran mobil ini di booth GIIAS 2025 digunakan untuk mendapatkan masukan publik serta menunjukkan komitmen TMI terhadap kemandirian, inovasi, dan kreativitas.

Jika itu benar, sejauh mana kesiapan Indonesia dalam menggenjot industri mobil listrik yang dicita-citakan Prabowo itu?

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus dibangun.

“Jadi dalam rangka hilirisasi memanfaatkan terutama nikel dan kandungan mineral yang ada, kita sudah bangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari pengembangan industri kendaraan listrik, ada beberapa pelaku seperti Hyundai, Wuling, BYD, termasuk kegiatan investasi di hilirnya,” kata Tanjung di Kantor Badan Geologi Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/10/2025).

Tanjung klaim, ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir terus dibangun.

“Untuk kandungan mineral nya sendiri bagaimana kita mengolah kandungan mineral ini untuk ekosistem kendaraan listrik, untuk anoda-katoda juga sudah dilakukan, untuk investasi besar kita mendorong kerjasama BUMN dan pelaku usaha secara global dalam ekosistem kendaraan listrik yang di Karawang mulai dari hilir dan hulu juga sudah berjalan,” ujarnya.

Disinggung soal litium, untuk batre kendaraan listrik, Tanjung sebut jika pihaknya akan memanfaatkan mineral yang ada di Indonesia.

“Segala ekosistem kendaraan listrik, bisa dilengkapi dari dalam negeri,” pungkasnya.

Ekosistem Kendaraan Listrik Terus Digenjot