Sesar Aktif Belum Teridentifikasi Guncang Bandung-Purwakarta

Posted on

Gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada hari dan jam yang berurutan, Selasa (7/10/2025).

Gempa pertama terjadi pada pukul 01.32 WIB dengan magnitudo 2,1. Lokasi gempa tersebut berada di 6.77 LS-107.59 BT sekitar 11 kilometer Timur Laut Kabupaten Bandung dengan kedalaman 33 kilometer.

Gempa kedua terjadi beberapa menit berselang, tepatnya pukul 01.35 WIB dengan magnitudo 1,7. Lokasi gempa 6.77 LS-107.58 BT sekitar 16 kilometer Timur Laut Kabupaten Bandung dengan kedalaman 19 kilometer.

Lalu gempa ketiga terjadi hanya semenit setelah gempa kedua terjadi, tepat pada pukul 01.36 WIB dengan magnitudo 2,2. Lokasi gempa berada pada 6.63 LS-107.55 BT sekitar 14 KM Timur Laut Kabupaten Purwakarta dengan kedalaman 34 kilometer.

Direktur Gempa dan Tsunami pada BMKG Daryono mengatakan rentetan gempa itu terjadi di sekitaran wilayah Gunung Tangkuban Parahu, perbatasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan Kabupaten Subang.

“Episentrum gempanya itu ada di sekitaran Gunung Tangkuban Parahu ke arah utara,” kata Daryono saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).

Ia mengatakan rentetan gempa dengan magnitudo kecil itu tak disebabkan oleh aktivitas Sesar Lembang, yang selama beberapa bulan belakangan aktif memicu gempa-gempa yang dirasakan di Bandung Raya.

“Enggak ada yang disebabkan oleh Sesar Lembang. Itu dari sesar aktif tapi belum teridentifikasi,” kata Daryono.

Sesar itu, kata Daryono kecil kemungkinan bisa memicu aktivitas dari Sesar Lembang maupun sesar lain di sekitarnya. Hal itu karena kekuatan yang dihasilkan tak terlalu besar.

“Kecil kemungkinan bisa memicu aktivitas dari sesar lain, terlalu kecil (kekuatan magnitudo gempa yang dihasilkan),” ujar Daryono.