Serikat Pekerja Desak Bandung Zoo Segera Dibuka!

Posted on

Polemik berkepanjangan kini sedang dialami Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo. Sejak 6 Agustus 2025, kawasan wisata edukasi satwa ini telah ditutup permanen imbas dualisme kepengurusan yayasan pengelola.

Kisruh ini pun membuat para serikat pekerja dilanda dilema. Meski tidak ada pengurangan karyawan maupun pemotongan penghasilan, serikat pekerja tetap mendesak supaya Bandung Zoo segera dibuka.

Desakan pun disampaikan lewat aksi demonstrasi di depan pintu II Bandung Zoo, Jl Tamansari, Jumat (12/9/2025). Sembari membentangkan spanduk tuntutan, serikat pekerja menyampaikan keinginan agar tempat mereka mencari nafkah itu bisa kembali beroperasi.

“Harapannya kepada Kementerian Kehutanan, tolonglah kami segera diupayakan (Bandung Zoo) untuk segera dibuka. Supaya kami bisa menjalankan operasional dan merawat satwa-satwa ini dengan baik. Karena kami juga dengan ditutup seperti ini, belum tentu kedepannya seperti apa,” kata Ketua Serikat Pekerja Bandung Zoo, Yaya Suhaya.

Polemik ini dimulai saat dua petinggi Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) selaku pengelola kebun binatang, Bisma Bratakoesoema dan Sri, jadi tersangka kasus sengketa lahan Bandung Zoo. Setelah itu, April 2025, pengelolaan Bandung Zoo berpindah tangan ke kubu John Sumampau cs.

Karena dualisme pengelola, konflik di Bandung Zoo pun semakin memanas. Bentrokan sempat terjadi, dan akhirnya berujung penutupan permanen area wisata edukasi satwa tersebut pada 6 Agustus 2025.

Imbas penutupan, Bandung Zoo pun mengalami kerugian senilai Rp 2,7 miliar. Yaya mendesak supaya Bandung Zoo segera dibuka agar para pekerja tidak dilanda kekhawatiran yang berujung pengurangan karyawan.

“Jadi dengan penutupan ini kami sangat mengganggu konsentrasi kami. Mungkin fokus kami akan menjadi berkurang ya dengan kejadian-kejadian seperti ini, meskipun sampai saat ini pengurangan karyawan tidak ada,” pungkasnya.