Nasi merupakan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan muncul anggapan ‘kalau tak makan nasi, sama seperti tak makan’ di masyarakat kita.
Hal itu wajar, karena setengah populasi global menjadikan nasi sebagai sumber karbohidrat utama, baik berupa beras basmati atau nasi sushi. Namun, pertanyaan muncul. Sehat kah makan nasi setiap hari ?
Jawabannya tergantung pada jenis nasi yang dikonsumsi dan keseimbangan dari pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan. Dilansir dari Food NDTV (12/11/2025), secara umum, nasi mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat dari nasi membantu otak dan otot bekerja secara optimal.
Nasi putih memang cepat dicerna dan dapat meningkatkan kadar gula darah lebih cepat, tetapi nasi merah atau brown rice justru memberikan pelepasan energi yang lebih stabil karena mengandung serat dan lapisan dedak yang masih utuh.
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi nasi utuh seperti brown rice setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Dalam sebuah uji klinis acak, ditemukan kalau konsumsi 3 porsi gandum utuh per hari termasuk brown rice, terbukti menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung serta stroke. Kandungan magnesium di dalamnya juga berperan penting dalam menjaga ritme jantung dan fungsi pembuluh darah.
Selain itu, penelitian dari Harvard menemukan jika mengganti nasi putih dengan brown rice dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 16%. Sebaliknya mengonsumsi nasi putih setiap hari justru meningkatkan risiko penyakit tersebut sebesar 17%. Hal ini lantaran indeks glikemik nasi putih yang lebih tinggi. Serat pada brown rice membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga pencernaan tetap sehat.
Varietas nasi berwarna seperti nasi merah, hitam, atau ungu juga mengandung antioksidan yang tinggi. Senyawa ini memiliki potensi melawan peradangan dan mencegah beberapa jenis kanker. Karena nasi bersifat bebas gluten, bahan pangan ini juga aman bagi penderita penyakit celiac atau sensitivitas gluten.
Meski demikian, konsumsi nasi tetap perlu diperhatikan. Kandungan arsenik alami terutama pada brown rice, dapat meningkat jika ditanam di tanah dengan kadar arsenik tinggi. Untuk menguranginya, ahli gizi menyarankan agar beras selalu dicuci sampai bersih sebelum dimasak.
Makan nasi setiap hari dapat menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikombinasikan dengan sayuran, sumber protein, serta variasi jenis nasi.
Dengan porsi nasi yang terkontrol dan pemilihan jenis beras yang tepat, nasi tak hanya sumber energi, tetapi juga bagian penting dari gaya hidup seimbang yang mendukung kesehatan jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di
