Patung Macan Putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, mendadak viral di media sosial. Bukan karena kemegahan atau biaya fantastis pembangunannya, melainkan karena bentuknya yang dinilai unik, lucu, bahkan disebut warganet mirip kuda nil hingga zebra.
Di balik ramainya perbincangan publik, patung tersebut menyimpan cerita panjang, mulai dari pengalaman mistis sang seniman pembuat patung, proses pembangunan yang sederhana dengan dana pribadi kepala desa, hingga dampak viral yang justru mengundang warga dari berbagai daerah datang ke Balongjeruk.
Patung Macan Putih itu dibuat oleh Suwari, seniman asal Kediri yang telah menekuni dunia seni patung sejak 1980-an. Ia dipercaya membuat patung tersebut setelah mendapat pesanan langsung dari Kepala Desa Balongjeruk, Safi’i. Namun, sebelum proses pengerjaan dimulai, Suwari mengaku mengalami pengalaman tak biasa.
Ia bermimpi memerankan ludruk dengan lakon siluman Macan Putih. Dalam mimpinya, Suwari didatangi salah satu pamong desa yang ingin menyewa ludruk miliknya dan memintanya memerankan sosok tersebut.
“Cerita Macan Putih itu memang sudah lama saya dengar. Waktu dapat pesanan, saya juga sempat mimpi,” kata Suwari, Sabtu (27/12/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pengalaman itu ia anggap sebagai isyarat sekaligus penguat batin sebelum menerima pesanan pembuatan patung. Suwari pun mengerjakan patung tersebut selama sekitar 19 hari, meski tidak dilakukan secara penuh setiap hari.
Seluruh proses, mulai dari pembentukan patung hingga bagian pijakan, dikerjakan sendiri tanpa bantuan pekerja lain.
Suwari menyebut, sejak awal ia diminta membuat patung Macan Putih sesuai legenda Desa Balongjeruk. Menurutnya, sosok Macan Putih bukan sekadar hewan, melainkan simbol kekuatan dan penjaga desa secara spiritual.
“Kalau di cerita orang tua dulu, Macan Putih itu bukan macan biasa. Itu macan gaib, penjaga wilayah,” jelas Suwari.
Dari sisi anggaran, Suwari menyebut jasa pembuatan patung sekitar Rp 2 juta, sementara material disediakan terpisah dengan nilai sekitar Rp 1,5 juta. Ia mengaku tidak mengalami kesulitan berarti selama proses pengerjaan karena sudah terbiasa membuat patung dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Seiring berjalannya waktu, patung tersebut justru ramai diperbincangkan di media sosial. Warganet menyoroti bentuk patung yang dinilai tidak menyerupai macan putih pada umumnya.
“Perpaduan antara Kudanil. Zebra. Jadinya macan putih🙈🙈,” tulis seorang warganet.
“Apakah itu Kudanil putih??,” timpal warganet lainnya.
“Selalu belajar menghargai karya seni orang lain.. Itu lebih baik.. Itu mungkin hasil kawin silang antara macan dengan kambing mungkin,” tulis komentar lain.
“Sekedar bertanya,seperti itukah macan putih saat ini?,” tambah warganet.
Artikel ini telah tayang di
