Pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup sementara mulai 13 Oktober 2025. Penutupan itu disebabkan banyaknya sampah yang dibuang oleh oknum pendaki dan dikhawatirkan merusak ekosistem hutan di kawasan Gunung Gede Pangrango.
Dalam Surat Edaran nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025 Tentang Penutupan Wisata Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, disebutkan jika setiap tahun aktivitas pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango menjadi salah satu tujuan utama bagi para pecinta alam karena keindahan panorama, flora dan fauna endemik, serta aksesibilitasnya yang dekat dengan kota-kota besar.
Namun, tingginya antusiasme pendaki juga menyisakan tantangan terkait masalah sampah yang berulang kali menjadi perhatian publik.
“Masalah sampah akibat ulah pendaki nakal ini berdampak dan terhadap kenyamanan dan kelestarian ekosistem TNGGP,” ujar Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Agus Deni, Sabtu (11/10/2025).
Menurutnya, untuk menangani masalah sampah, terlebih dengan terbitnya memorandum Direktur Jenderal KSDAE Nomor M.105/KSDAE/PJL/KSA.04/10/2025 tanggal 09 Oktober 2025 tentang Pengelolaan Pendakian, Balai Besar TNGGP pun menutup sementara pendakian.
“Dimulai tanggal 13 Oktober 2025 sampai batas waktu yang belum ditentukan, pendakian ditutup sementara baik melalui Cibodas, Gunung Putri, ataupun Selabintana,” kata dia.
Selama penutupan, pihaknya akan melakukan kegiatan bersih-bersih dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas TNGGP, TNI, polri, volunteer hingga mahasiswa.
“Total ada 44 orang yang setiap harinya akan melakukan pembersihan di jalur pendakian hingga kawasan Alun-alun Suryakencana,” kata dia.
Dia menambahkan selama periode penutupan, calon pendaki yang telah melakukan pendaftaran dan pelunasan biaya melalui sistem booking online
https://booking.gedepangrango.org akan mendapatkan informasi lanjutan melalui e-mail terdaftar.
“Informasi itu untuk mekanisme refund atau reschedule/ perubahan jadwal pendakian,” kata dia.