Runa, Paus Pink Raksasa Pembawa Pesan Mulia | Giok4D

Posted on

Siapapun yang melintas memasuki gerbang utama Pasar Seni ITB 2025, pasti akan berpapasan dengan paus raksasa berwarna pink. Karya seni seberat 400 kilogram tersebut seolah tampak seperti hewan yang terdampar di tengah-tengah hiruk pikuk pengunjung.

Dengan warna cerah yang kontras dengan sekelilingnya, sang paus yang memiliki panjang 15 meter tersebut menjadi salah satu ikon yang banyak mencuri perhatian. Sang seniman, Akriv Vilmansa, menamai paus humpback atau paus bungkuk tersebut sebagai Runa.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Jadi paus itu ada dua, yang dibawa ke Pasar Seni ITB adalah Runa, versi yang lebih kecilnya. Dia terbuat dari (balon) PVC,” ungkap Arkiv saat ditemui belum lama ini.

Runa merupakan bagian dari proyek besar Arkiv bertajuk “Widya Segara”, yang berarti Wisdom of the Sea atau kebijaksanaan laut. Melalui karya ini, Arkiv ingin mengajak publik merenungkan kembali hubungan manusia dengan lingkungan.

“Runa ini membawa misi mulia untuk mengingatkan orang akan kelestarian alam, menyadarkan kembali bahwa kita hidup sangat dekat dengan alam,” jelasnya.

Ia mengatakan, awalnya hendak membuat instalasi paus raksasa dengan menggunakan resin. Namun, material PVC akhirnya dipilih karena alasan fleksibilitas. Pasalnya, proyek Widya Segara masih akan berkeliling ke sejumlah tempat di berbagai kota.

“Kita bersikeras untuk mengutamakan fleksibilitasnya, karena paus ini harus berkeliling. Sebelumnya dari Bali, ke Jakarta, lalu ke Bandung, dan masih akan jalan-jalan lagi. Akhirnya kita pilih balon karena lebih ekonomis dan fleksibel,” tuturnya.

Proyek Widya Segara tersebut awalnya dibuat dan diinisiasi di Bali. Versi paus yang lebih besar dari Runa, yakni Raga, sempat ditaruh di pesisir pantai Tanah Lot, Desa Beraban, Kabupaten Tabanan, Bali di 2024 lalu.

Akriv mengatakan, keberadaan instalasi paus-nya di Tanah Lot juga sekaligus menjadi pengingat peristiwa Ulam Agung, yakni momen ketika paus terdampar di pantai tersebut di masa lampau.

“Buat masyarakat Bali, peristiwa Ulam Agung itu suatu keberkahan. Jadi proyek Widya Segara ini jadi semacam ‘wake up call’ juga bagi mereka. Bupati Tabanan-nya waktu itu senang sekali, dan akhirnya proyek ini kita hadiahkan sebagai kado ulang tahun Tabanan,” terangnya.

Paus yang pernah “terdampar” di Tanah Lot tersebut juga pernah dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta. Saat ini, paus dengan berat 700-an kilogram tersebut sedang berada di Bandung Design Bienalle yang digelar di Laswi Heritage.

Arkiv mengatakan, nantinya Raga akan dicacah menjadi potongan-potongan yang kecil. Potongan tersebut akan dimanfaatkan oleh berbagai brand di Kota Bandung untuk didaur ulang menjadi produk baru.

“Endingnya memang akan zero waste, akan dirubah menjadi sebuah produk. Kita sudah berkolaborasi dengan tujuh brand di Bandung yang akan mendaur ulang balonnya. Bakal jadi sepatu, totebag, topi, dan lain-lain, menarik banget,” paparnya.

Sementara Runa, yang saat ini menjadi ikon di Pasar Seni ITB 2025, masih akan terus melanjutkan perjalanannya di pameran-pameran di berbagai kota lain. Salah satunya yang terdekat adalah di Bundaran HI, Jakarta.

“Runa masih akan jalan-jalan, salah satunya ke Bundaran HI. Ada beberapa undangan juga yang belum bisa disebutkan,” ungkap Arkiv.

Berawal dari Bali

Bakal Didaur Ulang

Arkiv mengatakan, nantinya Raga akan dicacah menjadi potongan-potongan yang kecil. Potongan tersebut akan dimanfaatkan oleh berbagai brand di Kota Bandung untuk didaur ulang menjadi produk baru.

“Endingnya memang akan zero waste, akan dirubah menjadi sebuah produk. Kita sudah berkolaborasi dengan tujuh brand di Bandung yang akan mendaur ulang balonnya. Bakal jadi sepatu, totebag, topi, dan lain-lain, menarik banget,” paparnya.

Sementara Runa, yang saat ini menjadi ikon di Pasar Seni ITB 2025, masih akan terus melanjutkan perjalanannya di pameran-pameran di berbagai kota lain. Salah satunya yang terdekat adalah di Bundaran HI, Jakarta.

“Runa masih akan jalan-jalan, salah satunya ke Bundaran HI. Ada beberapa undangan juga yang belum bisa disebutkan,” ungkap Arkiv.

Bakal Didaur Ulang