Job fair yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Indramayu disambut antusias oleh para pencari kerja. Kegiatan ini digelar secara hybrid, yakni online dan offline.
Untuk jalur online, pendaftaran dan pelaksanaan sudah dibuka sejak 24-26 November. Sementara untuk jalur offline, kegiatan digelar hari ini, Kamis (27/11), di halaman Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Kabupaten Indramayu.
Pantauan infoJabar di lokasi, halaman LTSA Kabupaten Indramayu dipadati pencari kerja. Stan-stan dari berbagai perusahaan berjajar rapi dan ramai didatangi peserta yang ingin mendaftar maupun menanyakan informasi lowongan.
Kepala Bidang Penempatan Kerja Disnaker Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan, mengatakan terdapat 24 perusahaan yang ikut serta. Jumlah tersebut dibatasi karena keterbatasan booth. Beberapa perusahaan akhirnya disediakan meja khusus agar tetap dapat berpartisipasi.
“Ada 24 perusahaan. Sebenarnya banyak yang antre ingin ikut, tetapi kapasitas booth kita tidak mencukupi, makanya ada beberapa perusahaan yang kita sediakan meja,” kata Asep di Indramayu, Kamis (27/11/2025).
Menurutnya, secara total, job fair ini membuka lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan. Sejumlah perusahaan hadir langsung di lokasi, sementara lainnya membuka rekrutmen melalui sistem daring.
“Lowongan yang tersedia 2.468, dari offline dan online. Perusahaan ada yang hadir secara offline dan ada juga yang online,” kata dia
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Asep menyebut, antusiasme peserta cukup tinggi. Berdasarkan pendaftaran daring, tercatat hampir 2.000 pencari kerja. Pengunjung dibagi dalam empat sesi dengan masing-masing 500 peserta agar interaksi dengan perusahaan lebih optimal.
“Peminatnya luar biasa. Yang online saja hampir dua ribu. Sesuai target kita per sesi itu 500 peserta, ada empat sesi. Dengan pembagian sesi, pencari kerja bisa lebih fokus dan perusahaan bisa memilih dengan baik,” kata Asep.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, pihaknya mengarahkan pelaksanaan job fair tahun ini untuk lebih efektif. Langkah ini diharapkan mampu mempertemukan pencari kerja dan perusahaan.
“Harapannya job fair ini berubah menjadi job matching. Jadi ada efisiensi dan efektivitasnya. Efisiensi anggaran oke, efektif di dalam programnya mantap,” ujar Asep.
