Polemik antara Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dan Sekda Jabar Herman Suryatman yang mencuat dalam forum paripurna DPRD menuai berbagai respons.
Ketua Fraksi PPP DPRD Jabar Zaini Shofari memilih mengambil posisi tengah, dengan menekankan pentingnya komunikasi politik yang sehat di antara para pimpinan eksekutif.
Zaini menilai, baik Wagub maupun Sekda memiliki peran strategis dalam menopang jalannya pemerintahan. Oleh karena itu, harmonisasi hubungan keduanya harus terus dijaga agar visi besar kepala daerah bisa dijalankan dengan maksimal.
“Namanya gubernur wakil gubernur satu paket, dia dibantu Sekda. Kita tidak tahu persoalan apa yang ada seperti kemarin sekda disentil wagub. Tapi secara umum (masalah) komunikasi politik,” ujar Zaini, Jumat (20/6/2025).
Ia menjelaskan, Sekda memiliki peran teknokratis yang vital dalam merumuskan dan mengevaluasi kebijakan daerah, serta mengoordinasikan kerja-kerja organisasi perangkat daerah (OPD).
“Yang berperan itu Sekda dalam roda organisasi, termasuk di dinas dan OPD yang ada. Tapi tugas Sekda memang menyusun kebijakan, membantu kepala daerah. Jadi tidak perlu sampai seolah-olah mencari panggung atau sejajar secara politik dengan gubernur dan wakil gubernur. Beda aturannya,” tuturnya.
Zaini memandang, sentilan Wagub terhadap Sekda tak perlu dibaca secara berlebihan. Menurutnya, hal tersebut justru menjadi pengingat bahwa komunikasi politik di lingkungan eksekutif perlu diperkuat.
“Kalau komunikasi politiknya baik, maka pesan-pesan pemerintahan bakal jalan. Tapi kalau tidak bagus, ya bakal tersumbat,” katanya.
Ia mencontohkan dinamika yang terjadi dalam forum paripurna kemarin sebagai cerminan belum optimalnya komunikasi internal. Namun, Zaini tetap percaya bahwa semua pihak dapat kembali duduk bersama untuk menyelaraskan langkah.
“Faktanya seperti yang kemarin tampil di hadapan, itu contoh komunikasi politik yang belum berjalan mulus. Tapi ini bisa diperbaiki,” ungkap Zaini.
Menurut Zaini, penyelesaian persoalan seperti ini tidak perlu dibuka ke publik, melainkan cukup diselesaikan di ruang internal. Hal itu penting agar roda pemerintahan tetap berjalan efektif tanpa terganggu isu personal.
Zaini juga mengingatkan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat ini tengah mendorong percepatan program-program strategis, sehingga sinergi di jajaran bawahannya harus solid.
“KDM berlari kencang, di bawahnya demikian, sekda bermasalah dengan wagub. Kalaupun ada hal-hal yang harus diselesaikan, tidak usah diumbar-umbar, selesaikan di dalam,” pungkasnya.