Warga Kampung Nyantong, Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya resah, menyusul aksi seorang pria yang mengamuk.
Pria inisial E alias Jack (44) ini mengamuk sambil menghunus golok. Selain menebar ketakutan, Jack juga melempari beberapa rumah warga tanpa alasan jelas. Suasana kampung pada Sabtu (8/11/2025) itu, yang biasanya tenang berubah jadi mencekam.
Aparat Polsek Tawang yang menerima pengaduan warga, akhirnya turun tangan. Beruntung kedatangan polisi cukup untuk membuat nyali Jack ciut. Emosinya reda, sehingga polisi bisa mengamankan 3 bilah golok yang dibawanya.
“Ya kami menerima laporan warga tentang adanya seorang laki-laki yang diduga mengalami masalah kejiwaan melempari rumah warga serta membawa senjata tajam,” kata Aipda Gian Fajar, petugas piket Polsek Tawang.
Gian mengatakan, merespons hal itu dia bersama tim langsung mendatangi TKP. Saat polisi datang, warga sudah berkumpul untuk mengawasi atau mengepung pria yang sedang dikendalikan amarah tersebut.
“Rupanya yang bersangkutan sudah sering mengamuk serta melempari rumah warga terdekat. Saat kami datang warga sudah berkerumun, sementara pria itu ada di dalam rumahnya,” kata Gian.
Polisi akhirnya mengambil tindakan dengan menemui pria itu. Polisi melakukan pendekatan persuasif dan membangun komunikasi dari hati ke hati.
Langkah itu cukup efektif dan sukses menghindari adanya kontak fisik atau kekerasan. Sambil menangis dia akhirnya mencurahkan isi hatinya kepada polisi. Salah satunya curhat soal Bansos yang belum dia terima.
“Mana bansos, mana hak-hak abdi, mana BLT bantuan-bantuan nu sejenna?,” kata E sambil menangis.
Polisi yang mendengar itu membujuk dengan menjanjikan akan memberi beras. Perlahan emosinya reda, sehingga polisi dengan mudah mengamankan 3 bilah golok milik pria itu.
Informasi yang dihimpun, E selama ini tinggal sendirian di sepetak gubuk. Dia beberapa kali mengamuk dan bertingkah meresahkan. Tapi jika kondisinya sedang stabil, dia kerap menjadi Pak Ogah (relawan di persimpangan jalan) atau menjadi tukang parkir.
“Ya namanya orang lagi tidak stabil, ucapannya meracau kemana-mana. Bansos segala macam dikeluhkan, info yang kami terima kalau bansos pangan dia dapat. Tapi kalau bansos berupa uang memang tidak,” kata Gian.
Terkait penanganan lebih lanjut terhadap kondisi E, polisi melakukan koordinasi dengan Pemkot Tasikmalaya. Termasuk upaya pemeriksaan kesehatan dan penanganan dampak sosialnya.
“Untuk tindakan dan penanganan orang tersebut dimusyawarahkan melalui surat kesepakatan bersama dari warga sekitar, tokoh masyarakat, dan perangkat Kelurahan. Untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke tingkat Pemerintahan Kota, sebagai dasar pengambilan kebijakan,” kata Gian.
