Tiga orang tewas dalam insiden maut di acara pesta pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Demul), Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina. Polisi akan menelusurinya.
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan, pihak kepolisian akan melakukan pendalaman dan investigasi terkait peristiwa ini.
“Tentunya kamu akan melakukan pendalaman, akan melakukan investigasi terkait peristiwa yang mengakibatkan tiga orang yang meninggal dunia,” ungkap Rudi.
Dikatakan Rudi, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dugaan kelalaian dalam insiden yang menewaskan tiga orang tersebut.
“Karena tadi ada orang yang meninggal, polisi akan melakukan penyelidikan mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan nanti siapa yang paling bertanggungjawab terhadap peristiwa ini,” katanya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Rudi sendiri mengaku telah melakukan pemeriksaan di internalnya, mengenai prosedur pengamanan yang dilakukan personel Polres Garut saat acara berlangsung. Menurutnya, personel sudah sesuai SOP.
“Polres Garut berdasarkan informasi dan permintaan dari Pemkab, untuk mengamankan rangkaian kegiatan, ini sudah ditempuh sesuai dengan prosedur,” katanya.
“Sudah dibuat rencana pengamanan melibatkan personel dan tadi pagi 404 personel gabungan itu sudah disiagakan. Sudah menempati sesuai dengan tempat masing-masing,” kata Rudi menambahkan.
Rudi turut memimpin proses olah TKP di tempat kejadian acara makan gratis pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wabup Garut Putri Karlina.
Proses olah TKP dilaksanakan dini hari tadi di pintu barat Pendopo, di Jalan Kabupaten, Garut Kota, yang menjadi lokasi kejadian.
Pantauan infoJabar di lokasi, Kapolda Jabar memimpin langsung jalannya olah tempat kejadian perkara. Sejumlah personel dari Tim Inafis, serta Sat Reskrim Polres Garut tampak di lokasi.
Selain itu, ada juga personel Satpol PP dan TNI, yang masih bersiaga di lokasi kejadian. Dalam jalannya proses olah TKP, Kapolda sempat menanyakan sejumlah hal kepada penyidik.
“Tadi Cecep (polisi yang tewas) nolongin anak sebelah mana?,” katanya.
“Kalau Ibu Dewi dan Vania dimana dievakuasinya,” ungkap Rudi menambahkan.
Selain itu, Rudi juga turut mengecek lokasi pintu masuk, pintu keluar, serta lokasi acara Panggung Hiburan Rakyat, yang digelar dalam rangka prosesi pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina.
Rudi memastikan jika pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini.
“Polisi akan melakukan penyelidikan, untuk mengungkap ada atau tidaknya unsur kelalaian atau tidak. Nanti siapa yang paling bertanggungjawab terhadap peristiwa ini,” kata Rudi.
Rudi menjelaskan, selain menyelidiki di lokasi, penyidik juga dalam waktu dekat akan memintai keterangan dari sejumlah pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Secepatnya kita mengumpulkan informasi-informasi lain sehingga nanti adanya pemanggilan atau proses penyelidikan, kita sudah mempunyai data yang cukup,” ungkap Rudi.
Acara makan gratis di rangkaian kegiatan pesta pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina yang digelar di Alun-alun Garut, pada Jumat, (18/7/2025) siang tadi berujung maut.
Kejadian bermula ketika warga yang datang sejak pagi mulai memasuki area acara melalui pintu barat Pendopo. Namun, karena berjubel, terjadi aksi saling dorong hingga banyak orang yang terhimpit dan terinjak.
Dilaporkan, sebanyak 26 orang menjadi korban, dengan tiga di antaranya meninggal dunia, yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) dan Bripka Cecep Saeful Bahri, personel Polres Garut.
Terkait Bripka Cecep sendiri, kata Kapolda, dirinya sedang berupaya agar almarhum bisa menerima penghargaan dari institusi. Sebab, Cecep gugur saat menjalankan tugas.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri ya, untuk mengajukan supaya almarhum anggota kami itu memperoleh kenaikan pangkat ke tingkat lebih tinggi. Karena yang bersangkutan gugur dalam menjalankan tugas,” pungkas Rudi.