Penyerapan Minim, Stok Pupuk Subsidi di Tasikmalaya Melimpah

Posted on

Penyerapan pupuk bersubsidi di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya masih relatif minim.

Menjelang akhir bulan September 2025 ini, penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani Tasikmalaya masih di bawah 50 persen dari alokasi yang tercantum rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Kondisi ini bisa jadi pertanda jika ada permasalahan dalam produksi pertanian atau distribusi di Tasikmalaya.

“Per 31 Agustus 2025, penyerapan pupuk subsidi di Kota Tasikmalaya baru 24 persen, sementara Kabupaten Tasikmalaya baru 40 persen dari alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan,” kata Asisten Acount Eksekutif (AAE) Pupuk Indonesia, Ayi Mulyana di Tasikmalaya, Senin (22/9/2025).

Terkait asumsi jika kondisi tersebut menandakan adanya persoalan, Ayi mengaku, tak sependapat. Menurut dia petani di Tasikmalaya dan Priangan Timur memiliki karakteristik khusus. Hal ini terutama menyangkut pola atau ritme tanam.

“Jadi kondisi saat ini, tidak merata musim tanamnya. Karakter di Tasik atau Priangan Timur ini pola tanamnya tidak serempak. Sehingga penyerapannya setiap bulan selalu ada, beda dengan di daerah Pantura,” kata Ayi.

Dengan kondisi itu pun, otomatis stok ketersediaan pupuk untuk Tasikmalaya selalu aman. “Stok aman, di kios-kios tersedia,” kata Ayi.

Sementara itu Abah Uyung, salah seorang petani di Tasikmalaya menyoroti adanya temuan harga jual yang tak sesuai ketentuan HET (harga eceran tertinggi) di beberapa titik. Salah satunya di daerah Kecamatan Taraju.

“Kalau stok sekarang memang aman, tapi saya menemukan ada pengecer yang melebih HET. Ini mungkin yang harus mendapat perhatian,” kata Uyung.

Harga jual pupuk subsidi yang melebihi HET, menurut Uyung jelas merugikan petani meski kenaikan harga itu dibalut oleh berbagai alasan.

“Alasan biaya admin, ada juga alasan karena jauh. Tapi ketika saya minta nota penjualan atas kenaikan itu, mereka tak mau memberikan. Di nota tetap saja HET,” kata Uyung.

Terkait hal itu Ayi mengaku pihaknya akan sudah melakukan penelusuran. “Kalau yang Taraju saya sudah tangani, kita kumpulkan semua pihak sehingga sudah diselesaikan,” kata Ayi.

Sementara itu Drikarsa, Officer Pendukung Penjualan Wilayah 1 Pupuk Indonesia menjelaskanajunya musim hujan di berbagai wilaya, bisa dimanfaatkan petani untuk mempercepat masa tanam agar meningkatkan stok pangan nasional.

“Majunya musim hujan biasa dimanfaatkan petani untuk mempercepat masa tanam, dan kami terus menjaga stok pupuk untuk mendukung rencana petani tersebut,” kata Drikarsa.

Dia menambahkan berdasarkan laporan per 18 September 2025, total stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 3.197 ton. Jumlah tersebut terdiri dari 1.710 ton pupuk Urea, 1.487 ton pupuk NPK.

Kemudian stok di Kota Tasikmalaya tercatat sebanyak 3.574 ton, dengan rincian 996 ton pupuk Urea dan 2361 ton pupuk NPK. Jika digabungkan, total stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya mencapai 6771 ton.

“Ketersediaan stok ini merupakan hasil perencanaan matang kami sebagai produsen dan pemerintah,” timpal Officer Hubungan Eksernal, Departemen Komunikasi dan Administrasi Korporat, Dondon Try Laksono.